Konflik di Jalur Gaza

Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang Dua Hari ke Depan

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel diperpanjang selama 48 jam ke depan, setelah berakhir pada Senin (27/11/2023) malam.

Editor: Mona Kriesdinar
GETTY IMAGES via BBC News Indonesia
Rumah Sakit Indonesia di Gaza dipotret pada Agustus 2022, saat dua anak Gaza terluka parah akibat serangan militer Israel. Situasi di kompleks rumah sakit ini sekarang telah berubah drastis usai eskalasi tempur di Gaza pada 7 Oktober 2023. 

TRIBUNJOGJA.COM - Gencatan senjata antara Hamas dan Israel diperpanjang selama 48 jam ke depan. Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Qatar yang memediasi adanya kesepakatan tersebut.

Sebagai informasi, gencatan senjata selama 4 hari, diberlakukan mulai Jumat (24/11) lalu, hingga Senin (27/11) tengah malam. Selama gencatan senjata tersebut, kedua pihak melakukan pertukaran tawanan, serta diberlakukannya pengiriman bantuan untuk kemanusiaan.

Demikian sebagaimana dijelaskan juru bicara Kementerian Luar Negeri Majid al-Ansari, melalui unggahan resminya di X.

Tak lama kemudian, Hamas mengeluarkan pernyataan yang membenarkan bahwa gencatan senjata telah diperpanjang.

Mereka pun memuji Qatar dan Mesir atas mediasi tersebut.

Sementara itu, Israel belum mengomentari perpanjangan tersebut.

Baca juga: Israel Jatuhkan 40 Ribu Ton Bom ke Gaza Sejak 7 Oktober

Namun, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada AJ bahwa Yerusalem Barat pun telah menyetujui perpanjangan gencatan senjata.

Menurut Aljazeera, perpanjangan gencatan senjata ini disetujui sebagai imbalan atas pembebasan 20 warga Israel lainnya yang disandera oleh Hamas sejak 7 Oktober.

Qatar juga mengumumkan akan mengirim lima pesawat kargo lagi, yang membawa sekitar 156 ton bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Baca juga: Netanyahu Kunjungi Gaza di Tengah Gencatan Senjata Sementara

Untuk diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan mendadak yang merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Israel dan mengakibatkan sekitar 240 orang dibawa ke Gaza sebagai tawanan.

Pasukan Pertahanan Israel kemudian membombardir Gaza selama berminggu-minggu, sebelum akhirnya mengirim pasukan darat ke daerah kantong tersebut.

Lebih dari 16.000 warga Palestina telah terbunuh selama konflik tersebut. (*/RT/Aljazeera)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved