Berita Pendidikan Hari Ini

Peringati Hari Guru, Siswa SMA Van Lith Sajikan Opera Bully Siswa dan Sandera Umar Bakri

Opera ringan dipertontonkan pada gelaran memperingati hari guru di SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama (boarding school), Sabtu (25/11/2023).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Humas FKMPP SMA Van Lith
Suasana kegiatan memperingati Hari Guru di SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama (Boarding School) Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/111/2023). Para pelajar mempertontonkan hiburan antara lain opera ringan (operet) Umar Bakri, paduan suara, dan pembacaan puisi. 

Gambaran bullying di atas adalah opera ringan yang dipertontonkan pada gelaran memperingati hari guru di SMA Pangudi Luhur Van Lith Berasrama (boarding school), Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/11/2023) siang.

Acara diselenggarakan Osvali (Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Van Lith).

Mereka memperingati Hari Guru, dengan membuat kegiatan Hari Pendamping dan Pamong.

Di sekolah berciri khas Gereja Katolik yang dirintis mendiang Pastor Franciscus Georgius Josephus Van Lith SJ, ini, guru disebut sebagai pendamping.

Dan pengelola asrama dinamai pamong.

Mereka mempertunjukkan seni hiburan satire di tengah kerapnya kasus bulliying (perundungan) atau persekusi oleh pelajar kepada sesama kawan.

Atau adanya peristiwa perlawanan pelajar, sampai menantang guru berkelahi, di satu daerah lainnya.

Ujung dari operet, mengajak pelajar agar menjauhi tindakan pemukulan, menyakiti atau kekerasan —baik secara fisik maupun verbal— kepada orang lain. Hadirin diajak menjauhi bulliying dan persekusi karena akan menyakiti fisik maupun batin korban. Juga menasihati, agar pelajar tetap hormat dan menjaga sopan santu kepada guru.

Operet Umar Bakri diisi siswa kelas XI atau angkatan 32. Hiburan lainnya, pelajar kelas X atau angkatan XXXIII, membawakan paduan suara.

Dan kelas XII, angkatan XXXI menyuguhkan puisi bernada kritik sosial.

Hadir dalam acara ini puluhan guru-guru SMA Van Lith, dan pamong asrama putra serta asrama putri.

Saat menghadirkan guru dan pamong ke aula, para pelajar membuat skenario seperti perarakan seorang demi seorang.

Nama masing-masing guru atau pamong dipanggil pembawa acara (MC), kemudian siswa lainnya mengiringi dangan aneka atraksi.

Atraksi menari.

Ada juga berjoged, ada bertindak seperti pengawal yang membawa senjata api mainan laras panjang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved