Aktivitas Gunung Merapi Selasa 21 November 2023, Ini Hasil Pantauan BPPTKG Yogyakarta

Dari pengamatan periode Selasa (21/11/2023) mulai pukul 00.00-06.00, tercatat sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi. 

unsplash.com
Gunung Merapi, Indonesia 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih terus memantau aktivitas Gunung Merapi.

Dari pengamatan periode Selasa (21/11/2023) mulai pukul 00.00-06.00, tercatat sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi. 

Selain itu, terjadi 18 guguran, dengan amplitudo : 3-14 mm, dan durasi : 22.44-139.3 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 61 kali, amplitudo : 4-18 mm, S-P : 0.6-0.8 detik, dan durasi : 6.24-11.04 detik. 

Secara visual, gunung kabut 0-III. Asap kawah nihil. Sementara dari pengamatan meteorologi, cuaca mendung.

Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 16-19 °C, kelembaban udara 75-99 persen, dan tekanan udara 768-918 mmHg.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk  mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved