Misteri Kota M dalam Serial Netflix Gadis Kretek, Berada di Tengah Yogyakarta dan Magelang

TRIBUNJOGJA.COM - Serial Gadis Kretek masih menjadi pembicaraan hangat para penonton.


Ada yang masih sedih melihat nasib Rukayah dan Dasiyah. Ada yang masih kesal dengan Soeraja dan Djagad.

Ada juga yang bertanya-tanya, dimana Kota M yang dimaksud sebagai latar belakang tempat cerita tersebut?

Di serial, Kota M ini tidak dijelaskan secara gamblang dan memang disingkat sebagai Kota M begitu saja.

Baca juga: Gembira Tempat Jualan Jadi Lokasi Syuting, Warga Muntilan Gelar Nobar Gadis Kretek 5 Jam Non Stop

Namun, di novel, ada penjelasan lebih lanjut tentang Kota M ini, kota yang disebut-sebut berada di tengah Yogyakarta dan Magelang.

Kota M adalah Muntilan. Berikut sejumlah faktanya:

1. Terletak di antara Yogyakarta dan Magelang

Di novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala, ada sebuah penggalan kalimat yang memberi rincian tentang Kota M.

“Kota M ini perbatasan antara Jogjakarta dan Magelang. Hanya terdiri dari satu jalan utama yang membentang.”

Jika kita telusuri, sepanjang jalan yang menghubungkan Kota Magelang dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat tiga kecamatan berinisial M yaitu Mungkid, Mertoyudan, dan Muntilan.

Jika mencermati kalimat selanjutnya, “hanya terdiri dari satu jalan utama”, maka daerah yang dimaksud adalah Muntilan.

Ada jembatan yang memisahkan jalan Muntilan baik dari arah Kota Magelang maupun Yogyakarta sehingga hanya ada satu jalan utama saja.

2. Ada Toko Wajik Ny. Pang yang legendaris

Ketika Lebas, Karim dan Tegar kembali ke Kota M dari Jakarta untuk mencari Jeng Yah, Lebas mengamati pemandangan sekitar.


Ia merasakan, aroma ampo di kota itu selalu bercampur dengan aroma kretek tukang becak yang mangkal di pinggiran jalan pasar.

“Wajik Ny. Pang di kiri jalan seolah pertapa yang telah membatu dan menjadi saksi Kota M sejak zaman Penjajahan Belanda,”.

Baca juga: 6 Perbedaan Gadis Kretek di Serial Netflix dan Novel, Ternyata Arum Bukan Anak Seno

Toko Nyonya Pang adalah salah satu toko oleh-oleh yang berlokasi di Jalan Pemuda, Pucungrejo, Muntilan.

Toko ini berdiri sejak tahun 1912. Pembeli bisa memilih akan beli tape ketan yang belum matang atau yang sudah siap disantap.

3. Tenar dengan kuliner tape ketan

Lebas yang berada di Kota M menceritakan situasi daerah itu, kota yang lama ia tinggalkan setelah dia dan keluarga ada di Jakarta.

“Sebuah plang besar bertuliskan Tape Ketan Kota M seolah menggantikan billboard ‘Selamat Datang’,”.

“Toko penjual tape ketan khas Kota M pun masih dengan warna cat yang sama, posisi rak kaca yang sama pula dan tape ketan berwarna hijau serta keunguan yang masing bertumpuk di dalamnya,”

Muntilan terkenal dengan kuliner tape ketan. Makanan ini adalah hasil fermentasi beras ketan dengan ragi tape yang memunculkan cita rasa asam dan manis.

Tape ketan biasanya dihidangkan di teras atau ruang tamu menjelang Lebaran.

4. Jalan K.H Dalhar

Lebas mengisahkan, Mbah Djagad, kakeknya tinggal di Jalan K.H. Dalhar.

“Bahkan, aku selalu merasa, jika kembali ke kota ini, aku selalu bisa menemui Mbah Djagad di rumah lawasnya. Hanya perlu masuk ke jalan di sebelah kiri jalan utama, bernama Jl. K.H. Dalhar dan akan kutemui sebuah rumah di kiri jalan dengan halaman luas yang berpasir,”

Menurut penelusuran Tribunjogja.com, Jalan K.H. Dalhar beradai Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Penasaran dengan Kota M di kisah Gadis Kretek? Jangan lupa tonton serial Gadis Kretek di Netflix ya, Tribunners!

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )