Satpol PP Sleman Tutup Paksa Toko Penjual Miras Ilegal di Gamping dan Ngaglik 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman bersama tim gabungan menutup warung yang menjual minuman keras tanpa dilengkapi izin dalam operasi Yustisi dengan sasaran di Kapanewon Gamping dan Ngaglik.

Dalam kegiatan tersebut, petugas gabungan juga menyita ratusan botol miras. 

Kasatpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, operasi yustisi terhadap pelaku penjualan miras tanpa dilengkapi izin ini digelar bersama tim gabungan pada Minggu (12/11/2023) malam.

Sasarannya adalah warung yang diduga menjual miras tanpa izin di Ngaglik dan Gamping.

Di Gamping, petugas mendatangi warung di wilayah Kalurahan Ambarketawang. Di lokasi tersebut ditemukan ratusan botol miras golongan A, B dan C berbagai merek. 

Baca juga: Paguyuban Tenaga Kontrak BPBD Purworejo Salurkan 20 Tangki Air Bersih ke 5 Kecamatan 

"Ratusan botol minuman beralkohol kemudian disita oleh petugas untuk proses lebih lanjut. Kemudian tempat usaha ditutup ditandai dengan pemasangan spanduk bertuliskan tempat usaha ditutup," kata Shavitri, Senin (13/11/2023). 

Operasi Yustisi ini didasari Peraturan Pemerintah (PP) nomor 16 tahun 2018 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Kemudian Perda Kabupaten Sleman nomor 8 tahun 2019 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol serta Pelarangan Minuman Oplosan.

Lalu Perda Sleman nomor 12 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat. 

Selain di wilayah Gamping, petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP bersama TNI-Polri, DPMPTSP, Dinas Kominfo dan KPAD Sleman lalu bergerak menuju wilayah Ngaglik.

Sasarannya adalah sebuah toko di wilayah Sukoharjo.

Di tempat tersebut petugas kembali melakukan penutupan paksa dengan memasang banner bertuliskan tempat usaha ditutup. 

"Petugas juga mendatangi sebuah toko yang berlokasi di wilayah Kalurahan Donoharjo, Ngaglik. Tapi tempat usaha tutup," katanya. (rif)