Tol Jogja Solo
KISAH Tim Pemindah Makam Terdampak Tol Jogja-Solo di Wilayah Klaten
Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo berdampak dengan berbagai fasilitas umum, mulai sekolahan, gedung-gedung hingga pemakaman.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo berdampak dengan berbagai fasilitas umum, mulai sekolahan, gedung-gedung hingga pemakaman. Satu diantara yang kerap menjadi sorotan saat pembangunan tol adalah makam. Dan ini adalah cerita proses pemindahan makam yang terjadi di Klaten, Jawa Tengah.

PANAS terik matahari di atas wilayah Klaten tidak menghentikan pengalian yang dilakukan oleh tim relokasi makam di Desa Brangkal, Karanganom, Klaten.
Dengan keringat bercucuran para pekerja yang diburu waktu kerja keras menyelesaikan relokasi makam yang terdampak pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo.
“Ya, sejak Minggu (29/10/2023) kami mulai tirakatan, bedah bumi, langsung setelah Dzuhur, kita mulai (proses relokasi),” kata Ketua Tim Pemindahan Makam di Desa Brangkal, Muhammad Fauzan kepada Tribun Jogja di sela-sela relokasi, Jumat (3/11/2023).
Pemindahan makam memang ditargetkan selesai Jumat (3/11/2023).
Namun, untuk merapikan makam baru yang terletak di barat kompleks makam lama, dibutuhkan waktu hingga Rabu (8/11/2023).
Tim berasal dari warga yang dibantu Al Iswat, kelompok yang sudah berpengalaman merelokasi ribuan makam.
Satu regu berisi sekitar 20 orang.
Ada anggota yang bertugas menggali kubur hingga mengevakuasi mayat.
Sebelum kuburan itu dibongkar, para ahli waris dari orang-orang yang sudah meninggal itu turut dihadirkan untuk menyaksikan prosesi pemindahan jenazah keluarga.
“Kalau yang tidak dikenal gimana? Kami punya petanya. Nanti di nisan di makam baru itu ada tulisan nama, tanggal lahir dan kematian, jika diketahui.

“Bagi yang tidak, nanti kami tulis nomornya saja. Nah, yang tidak dikenal itu, kami tulis nomornya,” beber Fauzan sembari memperlihatkan peta makam.
Saat penggalian, tim melakukan dengan hati-hati dan cermat.
Kondisi mayat yang ada di makam tersebut beragam.
Ada yang masih berupa tulang belulang, tapi ada juga yang tinggal berupa tanah.
Setelah ditemukan sisa dekomposisi jenazah, tim akan meletakkan itu di peti kayu berukuran satu meter.
Peti kayu itu kemudian dibawa ke sebuah tenda untuk diserahkan ke regu yang bertugas membalut jenazah dengan kain kafan.
Dengan seksama, regu ini mengamati jenazah siapa yang dibawa, meski mungkin sebenarnya hanya tinggal berupa tanah.
Isi peti berukuran satu meter itu selanjutnya dituangkan di atas kain kafan, dibalut seperti layaknya jenazah, diciprati air zam-zam dan diberi minyak wangi.
Minyak wangi ini beraroma melati yang cukup harum membuai hidung siapapun yang menciumnya.
“Setelah dari sini, jenazah-jenazah itu kemudian dimakamkan lagi di makam-makam yang sudah digali di barat itu.
“Kan sudah terlihat ada nisan sementara,” tambah Fauzan menunjuk ke arah barat, tempat makam baru.
Jenazah yang sudah wangi itu dibawa ke makam baru, diturunkan ke liang lahat dan dikuburkan.
Tak lupa, petugas memanjatkan doa, semoga siapapun yang meninggal itu sudah diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Jumlah Makam

Setidaknya ada 272 makam yang dipindahkan ke tempat baru, meski angka tersebut masih bisa bertambah, mengingat acap kali dalam satu makam ada tiga jenazah bertumpuk.
“Kalau ada dua atau tiga jenazah dalam satu makam, itu nanti dimakamkan sendiri-sendiri. Yang terdata ada 272, tapi yang tambahannya berapa saya belum hitung,” papar Fauzan menambahkan.
Dari 272 itu, sebanyak 72 makam tanpa nama dan ahli waris tidak diketahui.
Para ahli waris itu juga mendapatkan biaya pemindahan makam dari pihak pengembang tol.
Nilainya bervariasi Rp3-5 juta, tergantung dari kondisi makam ketika akan direlokasi.
“Kalau yang makam plesteran, itu Rp4,750 ribu, kemudian batu bata biasa tanpa plesteran, itu Rp4,250 ribu, yang tanah ada patoknya itu Rp3,050 ribu. Sekitar segitu, saya juga tidak hafal,” terang Fauzan.
Setelah direlokasi, ahli waris bisa mempercantik makam anggota keluarga sesuai selera.
Proses relokasi makam ini menjadi hal yang biasa bagi Fauzan maupun tim Al Iswat.
Tidak ada yang aneh apalagi mistis ketika evakuasi mayat dilakukan.
Mereka tetap memuliakan dan menghargai jenazah, meski sudah menyatu dengan tanah sekalipun.
“Yang aneh itu sebenarnya sampeyan mbak. Gak saya undang ke sini, tapi datang,” tutupnya sambil tertawa, mengakhiri obrolan dengan Tribun Jogja di siang yang terik itu. (Tribunjogja.com/ARDHIKE INDAH)
Tarif Jarak Terdekat Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Rp15 Ribu |
![]() |
---|
Ini Lokasi Enam Exit Tol Jogja-Solo di Daerah Istimewa Yogyakarta |
![]() |
---|
Jalan Tol Jogja-Solo: Kebutuhan Lahan Bertambah, SG Tunggu Kerjasama Keraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Perubahan Fungsi Exit Tol Tamanmartani Sleman Saat Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran |
![]() |
---|
EXIT TOL Tamanmartani Sleman Tol Jogja Solo: Pemudik Tujuan Yogyakarta Perlu Tahu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.