BPBD DIY Petakan Wilayah Rawan Potensi Bencana saat Musim Peralihan, Berikut Rinciannya
Saat memasuki peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan umumnya muncul potensi terjadinya angin kencang.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memetakan sejumlah wilayah yang memiliki potensi risiko bencana hidrometrologi saat musim peralihan.
Pasalnya, saat memasuki peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan umumnya muncul potensi terjadinya angin kencang.
Kabid Penanganan Darurat Bencana BPBD DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan hal yang diwaspadai saat masa peralihan musim adalah pohon-pohon serta baliho yang rawan tumbang.
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan instansi terkait dari Dinas LHK DIY, PUPESDM DIY, Dinkes DIY, Dinsos DIY serta instansi lainnya untuk membahas dampak saat peralihan musim.
"Yang perlu diwaspadai saat massa peralihan musim adalah pohon-pohon serta baliho yang rawan tumbang," katanya, Selasa (31/10/2023).
Pihaknya telah memetakan beberapa wilayah berdasar kabupaten/kota yang memiliki kerawanan tinggi pohon tumbang akibat angin kencang.
Paling banyak terjadi di Kabupaten Kulon Progo yakni terdapat 42 titik pohon rawan tumbang, Bantul 32 titik pohon rawan tumbang, Kota Yogyakarta 12 titik pohon rawan tumbang, Gunungkidul 12 titik pohon rawan tumbang, kemudian Sleman 33 titik pohon rawan tumbang.
Secara geogfrafis, lanjut Lilik, lima kabupaten/kota di DIY masuk dalam ketegori rendah hingga tinggi terkait dampak akibat angin kencang.
"Saat ini di DIY sudah ada 332 Desa Tangguh Bencana (destana), harapannya dengan adanya Desa Tangguh Bencana ini apabila ada bencana yang tidak besar bisa diatasi oleh destana tersebut," ujarnya.
Sebagai contoh apabila ada pohon tumbang cukup diselesaikan oleh masyarakat sekitar.
Beberapa Destana telah memperoleh bantuan peralatan dengan peralatan tersebut bisa mempercepat penanganan kejadian.
Sebagai antisipasi, Lilik menegaskan kepada pihak yang berwenang untuk mengecek kembali baliho-baliho yang sudah terpasang, apakah masih kuat atau perlu diperkuat lagi.
"Saat ini sudah akan masuk musim kampanye, sehingga mulai memasang alat peraga kampanye, mohon pada saat memasang juga diperhatikan kekuatan dari alat peraga kampanye tersebut, sehingga baik baliho maupun APK aman dari kemungkinan roboh," terangnya.
"Terakhir kami tegaskan cek kembali kebersihan salurah air hujan maupun lubang-lubang tangkapannya, mohon untuk dibersihkan sehingga tidak menimbulkan genangan atau banjir," pungkasnya. (*)
7 Fakta Unik tentang Hujan yang Jarang Diketahui Banyak Orang |
![]() |
---|
6 Minuman Sehat Ini Cocok Diminum Saat Batuk Pilek di Musim Hujan |
![]() |
---|
Limasan di Turi Sleman Ambruk Diterpa Hujan Angin |
![]() |
---|
Laporan BPBD DIY soal Dampak Hujan Deras Disertai Angin di Yogyakarta dan Sekitarnya |
![]() |
---|
Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Sleman Rusak Belasan Rumah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.