Puisi Goenawan Mohamad

Puisi Misalkan Kita Di Sarajevo Goenawan Mohamad: Misalkan kita di Sarajevo mereka akan mengetuk

Puisi Misalkan Kita Di Sarajevo Goenawan Mohamad: Misalkan kita di Sarajevo mereka akan mengetuk

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
zoom-inlihat foto Puisi Misalkan Kita Di Sarajevo Goenawan Mohamad: Misalkan kita di Sarajevo mereka akan mengetuk
TRIBUNJOGJA.COM
Goenawan Mohamad. Puisi Misalkan Kita Di Sarajevo Goenawan Mohamad: Misalkan kita di Sarajevo mereka akan mengetuk

di pucuk-pucuk poplar kuning

dan taman yang tak bergerak.

 

Pasti nenek peri, dengan suara kanker di perut,

akan berkata,

“Tinggal cobaan dalam puasa

di padang gurun, di mana kau tak bisa.”

 

Mengapa kita di Sarajevo?

Mengapa gerangan kita pertahankan kota ini?

Seperti dalam sebuah kisah film,

Sarajevo tak bisa takluk.

 

Kita tak bisa takluk

Tapi keluar dari gedung rapat umum,

orang-orang sipil

akan mengenakan baju mereka yang terbaik,

 

mencium pipi para isteri, ramah tapi gugup,

meskipun mereka, di dalam saku,

menyembunyikan teks yang gaib itu:

“Bukan roti, melainkan firman.”

 

Batu-batu di trotoar ini

memang tak akan bisa jadi roti

cahaya salju di kejauhan itu

juga tak akan jadi firman

 

Tapi misalkan kita di Sarajevo

Di dekat museum itu kita juga akan takzim

membersihkan diri: Biarkan aku mati

dalam warna kirmizi.”

 

Lalu aku pergi

kau pergi, berangkat, tak memucat

seperti awal pagi

di warna kirmizi

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved