Rangkuman Pengetahuan Umum
Penjelasan Tentang Ejaan, Fungsi dan Jenisnya Dalam Bahasa Indonesia
ejaan adalah aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf, kata serta kalimat
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Dalam penulisan Bahasa Indonesia, ejaan bukan hanya menulis dengan benar tetapi bagaimana kaidah bahasa dan tanda bacanya.
Pengertian Ejaan
Dalam buku Konsep Bahasa Indonesia (2019) karya Yunus Abidin, ejaan adalah aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf, kata serta kalimat.
Selain itu, ejaan juga merupakan kumpulan peraturan penulisan huruf, kata serta penggunaan tanda baca.
Sementara itu, mengutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi, arti ejaan ialah kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai.
Fungsi Ejaan
Ejaan memiliki sejumlah fungsi, yaitu:
1. Membuat tata bahasa yang digunakan semakin baku
2. Membuat kosa kata dan istilah menjadi lebih baku
3. Sebagai penyaring bahasa lain ke bahasa Indonesia sehingga tidak akan menghilangkan makna aslinya
4. Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi
Baca juga: Isi Pidato Bung Tomo Versi Ejaan Lama dan Ejaan Baru Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2022
Penulisan Ejaan
Dilansir dari situs Kemendikbud, penulisan ejaan mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Penulisan huruf abjad
Huruf abjad terdiri 26 huruf, yaitu A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z. Huruf abjad bisa ditulis dalam bentuk kapital maupun tidak, tergantung pemakaian dan tujuan pengguna.
2. Penulisan huruf vokal
Huruf vokal terdiri atas lima huruf, yaitu a,i,u,e,o. sama seperti yang diatas, huruf vokal bisa ditulis kapital atau tidak.
3. Penulisan huruf konsonan
Huruf konsonan adalah huruf yang tidak termasuk dalam huruf vokal, yaitu b,c,d,g,h,j,k… dan seterusnya. Penulisan kapital atau tidaknya tergantung pemakaian dan tujuan penggunanya.
4. Penulisan diftong
Huruf difotong adalah dua vokal yang diucapkan bersamaan, contoh pulau, survei, santai, dan lain-lain
5. Penulisan gabungan huruf konsonan
Artinya gabungan dua huruf konsonan yang dijadikan satu, seperti kh, ny, sy, ng. Contoh: ikhtisar, nyata, syarat, dan lainnya.
6. Penulisa pemenggalan kata
Pemenggalan kata sering dilakukan jika:
- ada huruf vokal yang berurutan dan terletak ditengah kata. Contoh: kata ‘aula’ dipenggal menjadi ‘au-la’
- ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan di antara dua huruf vokal, yang terletak di tengah kata. Contoh: ‘ba-pak’ dan ‘pa-jak’
- terdapat dua huruf konsonan yang berurutan yang terletak di tengah kata, contoh: ‘man-di’
- ada tiga atau lebih huruf konsonan yang terletak di tengah kata, contoh: ‘in-stru-men’
Pemakaian Ejaan
1. Huruf kapital
Beberapa contoh pemakaiannya:
- untuk di awal kalimat, contoh: Aku pergi
- dipakai di awal ketika langsung, contoh: ‘Dini tersentak dan berkata “Kamu sudah melakukan itu, Ani”
- yang berhubungan dengan nama Tuhan serta kitab suci, contoh : Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Alkitab, dan lainnya.
- untuk gelar kehormatan, contoh: Sultan Hasanudin, Haji Agus Salim
- untuk unsur nama jabatan atau pangkat, contoh: Presiden Habibie, Jenderal Sudirman
- huruf pertama unsur nama orang, contoh: Khalid bin Walid, Asiyah
- di huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa. Contoh: ‘bahasa Indonesia, Bangsa Indonesia
- untuk nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contoh: Masehi, Juni, Natal.
- sebagai nama geografi, contoh: Asia Tenggara
2. Huruf Miring
Berikut beberapa contoh pemakaiannya:
- huruf miring dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalma tulisan. Contoh: ‘Majalah Bahasa’
- dipakai untuk menegaskan kata, contoh: ‘huruf pertama kata aku adalah a’
- dipakai untuk nama ilmiah, contoh: ‘Politik devide et impera’ ( MG Aulia Rachmah )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.