Kemarau Panjang, Puskemas Ngaglik II Sleman Krisis Air Bersih Karena Sumur Mengering 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kemarau panjang mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Sleman kesulitan air bersih.

Satu di antaranya, di Puskemas Ngaglik II.

Puskemas di Padukuhan Donoharjo ini krisis air akibat debit air sumur galian di Puskemas mengalami penyusutan sehingga kebutuhan air bersih untuk operasional layanan harus didroping.  

"Puskemas Ngaglik II di droping air bersih karena sumurnya asat, tidak ada airnya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman , Bambang Kuntoro, Rabu (11/10/2023). 

Puskemas Ngaglik II mulai di droping air bersih sejak 10 Oktober sebanyak 4.000 liter.

Air tersebut disalurkan melalui hidran umum (HU) yang dipasang di area Puskemas untuk mempermudah suplai air.

Baca juga: 629 Ribu Liter Air Bersih Telah Disalurkan untuk Warga Sleman Selama Kemarau 

Rencananya droping air ini akan dilakukan kembali sesuai kebutuhan untuk operasional layanan Puskemas. 

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman , Cahya Purnama mengatakan, kekeringan yang melanda Puskemas Ngaglik II ini masalahnya karena kedalaman sumur hanya 10 meter.

Pihaknya mengaku sudah merencanakan upaya jangka panjang agar kebutuhan air di Puskemas ini tetap terpenuhi dengan mengebor untuk memperdalam sumur. 

"Upaya jangka panjang ada. Kalau yang di Puskemas Ngaglik II ini masalahnya kedalaman sumur 10 meter sehingga sudah direncanakan untuk pendalaman sumur dengan bor. Saya sudah komunikasi dan siap pendalaman sumur," kata Cahya.

Selain Puskesmas Ngaglik II, musim kemarau tahun ini juga sempat membuat Puskemas Tempel I mengalami krisis air bersih pada pertengahan Agustus lalu akibat pompa bermasalah.

Saat itu, sempat dilakukan droping air bersih.

Tetapi, kini sudah lancar kembali karena sudah dibelikan pompa baru.( Tribunjogja.com )