Bacaan Niat dan Doa
Isi Kandungan Surat Al Kafirun Ayat 1- 6, Bercerita Tentang Orang-orang Kafir
Surat Al Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Alquran yang terdiri atas 6 ayat. Surat ini termasuk ke dalam surat makkiyah
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Surat Al Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Alquran yang terdiri atas 6 ayat.
Surat ini termasuk ke dalam surat makkiyah yang berarti diturunkan di Kota Mekkah.
Nama “Al Kafirun” diambil dari dari ayat pertama surat ini yang artinya “Orang-orang kafir”.
Isi kandungan surat ini berkaitan dengan orang-orang kafir khususnya kafir Quraisy di zaman Nabi Muhammad SAW.
Adapun asbabun nuzul atau sebab turunnya surat Al Kafirun dijelaskan oleh seorang ulama ahli tafsir.
Mengutip dari buku Asbabun Nuzul oleh Imam as-Suyuthi, Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan:
Dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang Quraisy menyeru Rasulullah SAW agar diberi harta supaya mereka menjadi orang paling kaya di Mekkah.
Mereka akan menikahkan Rasulullah SAW dengan wanita yang diinginkan beliau.
Mereka berkata: "Ini untukmu, wahai Muhammad, dan engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami dan tidak menyebutkan keburukannya. Jika engkau tidak mau melakukannya, sembahlah tuhan-tuhan kami satu tahun."
Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Aku akan menanti apa yang diturunkan oleh Tuhanku untukku." Lalu, Allah SWT pun menurunkan firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad). "Wahai orang-orang kafir." (surat Al Kafirun) sampai akhir ayat surat Al Falaq.
Dalam surat Al Kafirun ini Allah melarang menyekutukan Allah dengan menyembah berhala milik orang-orang kafir.
Meskipun begitu, pada ayat terakhir surat ini Allah mengajarkan untuk bersikap toleran terhadap pemeluk agama lain.
Berikut adalah bacaan surat Al Kafirun beserta latin dan terjemahannya:
Bismillahirrahmanirrahim
قُلْ يٰۤاَ يُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
qul yaaa ayyuhal-kaafiruun
1. "Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!"
لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ
laaa a'budu maa ta'buduun
2. "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,"
وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
wa laaa angtum 'aabiduuna maaa a'bud
3. "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,"
وَلَاۤ اَنَاۡ عَا بِدٌ مَّا عَبَدْ تُّمْ
wa laaa ana 'aabidum maa 'abattum
4. "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,"
وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
wa laaa angtum 'aabiduuna maaa a'bud
5. "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
lakum diinukum wa liya diin
6. "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
(MG Indah Yulia Agustina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.