Bacaan Niat dan Doa

Doa Setelah Mendengar Azan dan Keutamaan Membacanya

Dalam Islam, azan merupakan sebuah seruan atau panggilan untuk menunaikan ibadah salat wajib. Terdapat sebanyak 5 kali azan dalam sehari

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Freepik
Sikap tangan ketika berdoa 

TRIBUNJOGJA.COM - Dalam Islam, azan merupakan sebuah seruan atau panggilan untuk menunaikan ibadah salat wajib.

Terdapat sebanyak 5 kali azan dalam sehari, yakni azan untuk salat 5 waktu.

Ketika mendengar azan, sebaiknya Muslim menghentikan segala aktivitas duniawinya dan fokus mendengarkan azan.

Kemudian mulai persiapan untuk mengerjakan salat sebagai kewajiban utama seorang Muslim.

Setelah mendengar azan, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berdoa.

Adapun lafaz doa setelah mendengar azan adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةْ وَالصَّلاةِ القَائِمَةْ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدَنِ اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَةْ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوْدًا اَّلذِيْ وَعَدْتَهْ

Allahumma rabba hadzihid da'watit tammah, washshalatil qa-imah, ati sayyidana muhammadanil washilata wal fadhilah, wab'atshu maqamam mahmudanil ladzi wa'adtah.

Artinya: “Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta sholat yang segera akan dilaksanakan, berilah kepada junjungan kami Nabi Muhammad kedudukan sebagai wasilah serta kemuliaan dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan.”

Dengan membaca doa setelah mendengar azan, kita akan mendapatkan sebuah keutamaan yang sangat pol, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

وعن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قال حين يسمع النداء اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له شفاعتي يوم القيامة رواه البخاري في صحيحه

Artinya: Dari Jabir bin Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan adzan 'Allahumma rabba hadzihid dakwatit tammah, was shalatil qa'imah, ati muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab'atshu maqamam mahmudanil ladzi wa'attah,' niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat."

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dia mendengar Nabi SAW bersabda:

إذا سَمِعْتُمُ الْمُؤدِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ ما يقول، ثُمَّ صَلُّوا علي، فإنَّه من صلى عليَّ صَلَّى الله بها عَلَيْهِ عَشْرًا، ثُمَّ سَلَوْا اللهَ لِي الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لا تلبغى إلا لِعَبْدِ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وأرجو أن أكون أنا هو ، فَمَنْ سَأَلَ اللَّهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ الشفاعة

Artinya: “Jika kalian mendengar muadzin (orang yang azan), maka ucapkanlah sebagaimana yang ia ucapkan. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena barangsiapa yang bershalawat untukku sekali, maka dengannya Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah al-wasilah kepada Allah untukku. Ia adalah sebuah tempat di Surga yang tak diraih kecuali oleh seorang hamba di antara hamba-hamba Allah. Dan aku berharap ia adalah aku. Barangsiapa memintakan untukku wasilah kepada Allah, maka dia layak mendapat syafaatku.” (HR. Muslim)

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved