Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 20 September 2023: Keluarkan 5 Kali Guguran Lava Pijar

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 5 kali, Rabu (20/9/2023).

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Sabtu 24 Juni 2023 yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 5 kali, Rabu (20/9/2023).

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pukul 00.00-06.00 WIB. 

"Hari ini, teramati 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng)," kata Susanta, Penyusun Laporan. 

Baca juga: Sekolah Pascasarjana UGM Berikan Pelatihan Pengelolaan Medos Untuk Admin Medos

Dalam kurun waktu yang sama, tercatat 29 kali guguran dan amplitudo: 4 - 13 milimeter (mm) dengan durasi 36.6 - 120 detik. 

Kemudian, hybrid atau fase banyak sejumlah 75, amplitudo: 3 - 7 mm, S-P: 0.3 - 0.5 detik dengan durasi 5.8 - 8.5 detik. 

Serta, tektonik jauh sejumlah 1 kali, amplitudo 4 mm, S-P: tidak terbaca dengan durasi 92.7 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuacanya cerah dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat, suhu udara 13 - 20 derajat celcius dengan kelembapan udara 69 - 96 persen dan tekanan udara 838 - 919 mmHg. 

Sedangkan secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah. 

"Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga," ucapnya. 

Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved