ADVERTORIAL
Eko Suwanto Dorong APBD DIY Jadi Stimulus Perekonomian Rakyat
Ketua Komisi A DPRD DIY menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) DIY merupakan stimulus untuk menumbuhkan perekonomian rakyat.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) DIY merupakan stimulus untuk menumbuhkan perekonomian rakyat.
Hal itu karena APBD DIY terbatas, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di DIY.
" APBD DIY itu kurang lebih Rp6 triliun, Kota Yogyakarta Rp1, 8 triliun, Sleman 2,8 triliun, dan seterusnya. Kalau ditotal dengan stimulus kabupaten/kota, dana desa itu Rp16 triliun. Anggaran ini kalau kita baca sepertinya banyak, tetapi nggak banyak," katanya dalam Jagongan Jaga Warga , Selasa (12/09/2023).
"Agar menjadi stimulus perekonomian, APBD ini perlu difokuskan untuk penciptaan lapangan kerja dan kemiskinan. Angka kemiskinan di DIY masih cukup tinggi, 11,49 persen. Kemudian angka pengangguran masih sekitar 4 persen. Maka perlu atensi agar APBD ini muaranya untuk rakyat," sambungnya.
Baca juga: Pemda DIY Kaji Asuransi Risiko Bencana Alam, Bisa Kurangi Beban APBD untuk Pemulihan
Ia mengapresiasi langkah Kota Yogyakarta melalui program Gandeng Gendong hingga Kabupaten Kulon Progo dengan program Bela Beli Kulon Progo.
Keberadaan Perda Perlindungan Pangan Segar juga turut mendukung produk lokal DIY.
Masyarakat DIY juga patut bersyukur karena ditambah suntikan anggaran melalui Dana Keistimewaan.
Bahkan saat ini anggaran Danais bisa dikelola langsung oleh kalurahan.
Sayangnya, belum semua kalurahan bisa mengelola Danais, salah satunya Kota Yogyakarta.
Eko mendorong revisi Pergub 25 Tahun 2019, sehingga kalurahan di Kota Yogyakarta tidak hanya sebagai staf kemantren saja.
Dengan begitu, kalurahan di Kota Yogyakarta juga bisa mengelola Danais, seperti kalurahan lainnya.
"Sehingga nanti kalurahan itu menjadi tiga pusat kegiatan, yaitu pusat pelayanan publik, pusat pertumbuhan ekonomi rakyat, dan pusat kebudayaan. Sehingga anggaran itu ditaruh di kalurahan, di kelola, seperti Sleman dana kalurahan dari Kemendagri itu. Tetapi ya personelnya ditambah, kesejahteraannya juga," terangnya.
Menurut dia, APBD yang pro rakyat adalah dapat mencukupi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, kemudian ketersediaan akses kesehatan, pendidikan, dan lainnya.
Termasuk rasa aman dan nyaman.
Eko Suwanto
DPRD DIY
APBD
Tribunjogja.com
Yogyakarta
Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Jagongan Jaga Warga
Semarak Sibakul Sambut Akhir Tahun 2024 : Transformasi UMKM DIY agar Cepat Naik Kelas |
![]() |
---|
BRI Salurkan 1.000 Paket Sembako magi Masyarakat Kurang Mampu di Kelurahan Jakarta Timur |
![]() |
---|
Wakil Komisi B DPRD Bantul Edy Prabowo Dorong Optimalisasi Peningkatan Potensi Wisata |
![]() |
---|
Lakukan Touring Mobil Listrik Jelang Nataru, Samsul Akui Puas Dengan Infrastruktur Penunjang PLN |
![]() |
---|
New Experience with New Honda Scoopy, Sensasi Gaya Berkendara Unik dan Fashionable |
![]() |
---|