Berita Internasional

Korban Tewas Gempa Maroko Lebih dari 2000 Jiwa, Getarannya Terasa Hingga Ratusan Kilometer

Gempa berkekuatan 6,9 maginitudo mengguncang Maroko, tepatnya di 77 kilometer barat daya Kota Marrakesh pada Jumat, 8 September 2023

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
ist
Maroko diguncang gempa kuat pada Jumat, 8 September 2023 kemarin. Gempa tersebut menewaskan lebih dari 2000 orang 

TRIBUNJOGJA.COM - Korban tewas akibat gempa Maroko terus bertambah.

Berdasarkan pendataan pada hari Minggu, 11 September kemarin, jumlah korban tewas mencapai 2,122 orang.

Selain itu, lebih dari dua ribu orang lainnya menderita luka-luka.

Sebagaimana diketahui, gempa berkekuatan 6,9 maginitudo mengguncang Maroko, tepatnya di 77 kilometer barat daya Kota Marrakesh.

Ini merupakan wilayah Pegunung Atlas Tinggi yang dikenal sebagai wilayah desa-desa pertanian kecil.

Namun getaran gempa itu terasa di ibu kota Rabat yang berada sekitar 350 km jauhnya.

Adapun pusat gempa tersebut berada di kedalaman yang relatif dangkal yaitu 18,5 km.

Hal ini mengakibatkan guncangan terasa sangat kuat.

Mengguncangkan dan merobohkan bangunan hingga orang-orang tertimbun reruntuhan.

Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan jumlah korban tewas paling banyak berada di Provinsi Al Haouz, diikuti Provinsi Taroudant.

Di sisi lain, jumlah korban tewas di Marrakesh jauh lebih sedikit, meskipun kota tua yang dilindungi Unesco ini mengalami kerusakan yang cukup parah.

Banyak rumah-rumah sederhana terbuat dari batu bata lumpur, bebatuan dan kayu di desa-desa pegunungan yang diyakini telah runtuh.

Namun butuh waktu untuk menilai dampak kerusakan di daerah-daerah terpencil ini.

Menyusul hal itu, Maroko menyatakan hari berkabung nasional yang dimulai sejak Sabtu kemarin hingga Senin ini.

Hal ini ditandai dengan pengibaran bendera di seluruh fasilitas publik.

Maroko juga kini fokus untuk menemukan korban yang masih hilang, serta memberikan pertolongan kepada para korban luka.

Raja Maroko Mohammed VI, memerintahkan angkatan bersenjata untuk membantu tim penyelamat.

Ia juga mengajak warga untuk menyumbangkan darah sebagai bagian dari upaya nasional untuk membantu para korban.

Sebagai informasi, ini merupakan gempa paling mematikan di Maroko sejak Agadir diguncang gempa berkekuatan 6,7 magnitudo pada tahun 1960, hingga menewaskan lebih dari 12.000 orang.

Gempa pada Jumat itu juga merupakan gempa paling kuat yang melanda Maroko selama lebih dari satu abad. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved