UPDATE Aktivitas GunungMerapi, Selasa 5 September 2023: Ada 4 Kali Guguran Lava Pijar ke Kali Bebeng

Gunung Merapi tercatat mengeluarkan empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter

TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi tercatat mengeluarkan empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke barat daya atau Kali Bebeng.

Demikian berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG Yogyakarta pada periode pengamatan Selasa (05/09/2023), mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

BPPTKG Yogyakarta juga mencatat adanya sejumlah kegempaan, terjadi 35 guguran, dengan amplitudo : 3-50 mm, dan durasi : 18.56-173.2 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 21 kali, amplitudo : 3-14 mm, S-P : 0.4-0.6 detik, durasi : 5.04-7.52 detik.

Vulkanik Dangkal terjadi 2 kali, amplitudo : 60-65 mm, dan durasi : 9.28-9.92 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca di puncak Gunung Merapi cerah.

Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 13-19.3 °C, kelembaban udara 59-90.3 persen, dan tekanan udara 873-917.5 mmHg.

Sementara menurut pengamatan visual, gunung terlihat jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau (Level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved