Bacaan Niat dan Doa
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Amalan yang Pahalanya Seperti Puasa Sepanjang Tahun
Di bulan Safar ini, puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan tanggal 30-31 Agustus dan 1 September 2023.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Dalam Islam terdapat dua jenis amalan, yaitu amalan wajib dan amalan sunnah.
Amalan sunnah dianjurkan untuk menyempurnakan amalan wajib.
Jika dikerjakan mendapatkan pahala, dan jika ditinggalkan tidak mendatangkan dosa.
Di antara beberapa amalan sunnah adalah mengerjakan puasa sunnah di setiap bulan.
Rasulullah mencontohkan puasa di tengah bulan yang disebut dengan puasa Ayyamul Bidh.
Secara harfiah, Ayyamul Bidh artinya hari-hari putih, maksudnya adalah hari di mana bulan sedang cerah-cerahnya, yakni di tanggal 13,14, dan 15 kalender hijriyah.
Di bulan Safar ini, puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan tanggal 30-31 Agustus dan 1 September 2023.
Sebagaimana sabda Rasulullah dalam riwayat hadits berikut:
(وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود
Artinya: "Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW telah memerintahkan kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'." (HR. Abu Dawud)
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah RA).
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Artinya: “Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan (QS. Al An’am: 160)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.