Gempa Bumi

Gempa M 7,1 di Lombok Utara Selasa Dini Hari Terasa Hingga Bantul, Yogyakarta

Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (29/8) pukul 02.55 WIB dini hari

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
BMKG
Pemetaan Gempa Lombok Utara pada Selasa, 29 Agustus 2023 

TRIBUNJOGJA.COM - Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (29/8) pukul 02.55 WIB dini hari. Gempa tersebut berada di koordinat 6,94 derajat Lintang Selatan dan 116,57 derajat Bujur Timur dengan sumber gempa di kedalaman 525 kilometer. BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Meski begitu guncangan gempa terasa di berbagai wilayah termasuk di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan rilis BMKG, gempa tersebut dirasakan di Kuta dengan skala V (MMI), gempa dirasakan pula di Gianyar, Denpasar, Waingapu, dan Lombok dengan skala IV (MMI), kemudian getaran gempa juga dirasakan di Karangkates dengan skala antara III hingga IV (MMI), selanjutnya gempa dirasakan di Kuta Selatan, Tabanan dan Trenggalek dengan skala III (MMI). Gempa Lombok Utara ini juga dirasakan di Trenggalek, Bantul, dan Blitar dengan skala II (MMI).

Sebagai informasi, MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity.

Skala MMI disebut juga dengan Skala Mercalli.

Skala MMI atau Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan pada 1902 oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa, juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi.

Karena sistem perhitungannya dinilai sangat subjektif, Skala MMI dirasa kurang tepat jika dibandingkan dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Alih-alih menggunakan Skala MMI, banyak negara lebih memilih menggunakan Skala Richter (SR) untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Meski begitu, Skala MMI yang dimodifikasi pada 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan.

Terlebih, apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di suatu tempat.

Adapun di Indonesia, perhitungan kekuatan gempa terkadang mengacu pada magnitudo.

Selain memberikan informasi magnitudo, pihak BMKG juga menyertakan informasi Skala MMI.

Masyarakat mengenal Skala MMI gempa bumi untuk mengukur seberapa kuat guncangan gempa dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah tertentu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved