ADVERTORIAL

Tekan Permasalahan Stunting, Dinkop UKM DIY Bagikan Ribuan Telur di 15 Kapanewon

Penekanan risiko stunting dilakukan dengan dilakukan membagikan ribuan telur yang dianggarkan melalui Danais 2023 sekitar Rp 2.250 miliar.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Neti Rukmana
Kepala Dinkop UKM DIY bersama Kepala BKKBN DIY dan pejabat berkepentingan membagikan sejumlah telur kepada warga Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (22/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Koperasi dan usaha kecil menengah (Dinkop dan UKM) DI Yogyakarta berupaya menekan risiko stunting pada anak di 15 Kapanewon/Kecamatan di DIY.

Kepala Dinkop dan UKM DIY, Sri Nurkyatsiwi, berujar, upaya itu dilakukan dengan cara membagikan ribuan telur yang dianggarkan melalui Dana Keistimewaan (Danais) 2023 sekitar Rp2.250 miliar.

"Itu kami lakukan, selaras dengan pengadaan telur dari Danais," katanya kepada awak media saat berada di kantor Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul , DIY pada Selasa (22/8/2023).

Akan tetapi, upaya penekanan risiko stunting pada anak lewat pembagian ribuan telur itu, dilakukan dengan memanfaatkan produksi telur dari peternak-peternak yang ada di DIY.

Baca juga: Dinkop UKM DIY Selenggarakan Lead Camp Inkubasi Bisnis Saka Wirausaha di Kampung Pramuka Sangurejo 

Artinya, telur-telur yang sehat dan kaya akan protein didapatkan tidak asal-asalan, melainkan melalui tempat-tempat produksi telur yang tergabung dalam Dinkop dan UKM DIY serta jelas memiliki kelembagaan produksinya. 

"Karena, seperti yang tertuang di Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2021, ada belanja pemerintah dari Koperasi dan UKM yang harus dioptimalkan di sana. Jadi, di dalam program penanganan stunting, kami juga mengungkit hal lain, yakni meningkatkan koperasi dan meningkatkan penghasilan peternak telur," jelas Siwi.

"Nah, tahun ini, kami punya target 3.600 sasaran (pembagian telur) kepada bukan anak stunting, tapi anak yang berisiko terkena stunting lewat program SiBakul Bantu Stunting (milik Dinkop dan UKM DIY) dan kami akan melihat before after-nya. Mudah-mudahan masalah stunting di DIY tidak ada lagi," sambung dia.

Pada kali ini, pihaknya turut serta membagikan sejumlah telur kepada anak yang terkena stunting di Kalurahan Sriharjo.

Namun, penanganan itu dilakukan dengan menjalin kerja sama antara Dinkop UKM DIY dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY hingga Kalurahan Sriharjo. 

"Karena, BKKBN dan pihak kalurahan itu yang mengetahui data dan letak permasalahan stunting di wilayah mana saja. Jadi, kami hanya membantu untuk menekan permasalahan stunting itu sendiri," tutur Siwi.

Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN DIY, Andi Ritamariani, menyebut bahwa permasalahan stunting di DIY berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 menyentuh 16,4 persen. Angka itu disebut-sebut menurun dari pada tahun sebelumnya yang menyentuh 17,3 persen. 

"Tapi, kalau diurutkan berdasarkan Kabupaten/Kota maka Kabupaten Gunungkidul itu mengalami kondisi prevalensi balita stunting yang tinggi pertama di DIY," kata dia.

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR RI: Rencanakan Pernikahan dan Kelahiran untuk Cegah Stunting

Di mana, berdasarkan SSGI 2022, permasalahan balita stunting di Kabupaten Gunungkidul menyentuh angka 23,5 persen.

Kemudian, disusul oleh Kabupaten Kulon Progo yang menyentuh angka 15,8 persen, Kabupaten Sleman yang menyentuh angka 15 persen, Kabupaten Bantul yang menyentuh angka 14,9 persen dan Kota Yogyakarta yang menyentuh angka 13,8 persen.

Selaras dengan permasalahan itu, pihaknya turut merasa senang dengan apa yang dilakukan oleh Dinkop dan UKM DIY. 

"Kami sangat bahagia, enjoy dan sangat senang bekerja sama dengan Dinkop dan UKM DIY (lewat program SiBakul Bantu Stunting dan pembagian ribuan telur kepada anak berisiko terkena stunting)," jelasnya.

"Itu bisa jadi cara yang baik untuk menekan angka stunting di DIY seperti target Presiden RI menjadi 14 persen (kasus stunting) pada 2024," tandas Andi.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved