Bima Sinung Widagdo Pamit, Tidak Lagi Menjabat CEO PSIM Jogja

TRIBUNJOGJA.COM - Bima Sinung Widagdo resmi dipastikan tak lagi menjabat posisi CEO PSIM Yogyakarta, menghadapi Liga 2 2023/2024.

Seperti diketahui, pria yang sempat menjabat posisi CEO Sulut United tersebut memang sudah tak tampak sosoknya sejak tim asuhan Kas Hartadi melalukan persiapan jelang kompetisi.

Tak sedikit suporter PSIM Jogja yang sempat bertanya-tanya terkait posisi Bima Sinung di PSIM Jogja.

Wajar saja, Bima terakhir kali mewakili PSIM dalam kongres pemilihan Erick Thohir dan Ratu Tisha.

Baca juga: BREAKING NEWS : Bima Sinung Widagdo Resmi Pamit dari PSIM Yogyakarta

Sementara dalam kongres biasa, PSIM hanya diwakili sekretaris tim baru, Aprilia Sulistyowati dan GM baru Haryo Sadewa saat itu.

Dua musim menjabat posisi CEO PSIM Jogja, pada Senin (14/8), Bima menyampaikan salam perpisahan, tak lagi jadi bagian PSIM Jogja.

"Nyuwun pamit sungguh merupakan suatu kehormatan pernah menjadi bagian dari tim sebesar PSIM, mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya apabila ada perkataan atau perbuatan yang kurang berkenan, maju terus Laskar Mataram!! AYDK," cuit Bima Sinung melalui akun Twitter pribadinya.

Terkait situasi ini, manajemen Laskar Mataram masih bungkam. Pertanyaan sejumlah awak media kepada Sekretaris PSIM Jogja yakni Aprilia Sulistyowati, juga tak mendapat respon, pesan yang dikirimkan hanya dibaca.

Kendati demikian, untuk sosok pucuk pimpinan manajemen PSIM Yogyakarta tahun ini dihandle Liana Tasno, perempuan yang musim sebelumnya menjabat business director.

Saat ini, Liana Tasno diberi kepercayaan menjabat President of The Board of Director PSIM Yogyakarta sejak awal Juli 2023 lalu.

Sebelumnya, Liana sempat menjabat sebagai President Director interim PSIM Yogyakarta menggantikan Bima Sinung sejak Februari 2023.

Posisi Manajer Masih Kosong

Pelatih PSIM Yogyakarta, Kas Hartadi, menegaskan butuh sosok manajer tim untuk mengarungi kompetisi Liga 2 2023/2024 mendatang.

Kebutuhan manajer tim menurut Kas Hartadi memang bukan hal mendesak, namun perannya krusial di tubuh PSIM Yogyakarta.

Selepas manajer tahun lalu, Farabi Firdausy, hengkang ke Bekasi FC, kursi manajer tim Laskar Mataram saat ini belum terisi.

"Pastinya harus ada, di regulasi juga menganjurkan demikian. Jika ditanya penting atau tidak, peran manajer ini kan penyambung dari pelatih ke manajemen, pemain ke manajemen, dan dia menghandle semua kegiatan tim," kata Kas Hartadi, Minggu (13/8/2023).

Namun, Kas Hartadi mengatakan tak mau ambil pusing soal kapan dirinya akan didampingi manajer untuk kompetisi musim ini.

Pasalnya, sejak dirinya menandatangani kontrak dengan Laskar Mataram, semua urusan teknis di luar lapangan dan jadwal latihan tim masih terkendali di bawahnya.

Hingga kini, pelatih asal Surakarta itu menyebut urusan manajer tim tetap akan diserahkan kepada manajemen tim berlogo Tugu Pal Putih tersebut.

Kas Hartadi menyebut bahwa dirinya dan tim pelatih PSIM Yogyakarta saat ini fokus mempersiapkan pemain jelang kompetisi Liga 2 2023/2024 yang rencananya diputar mulai 8 September 2023 mendatang.

"Sejak pertama, jadwal semua kegiatan tim saya handle selama ini, perekrutan pemain juga saya. Ya bisa dibilang kalau selama persiapan ini saya tidak terganggu, itu soal manajer pasti mudah, yang penting saya persiapkan tim dengan baik, kalau perlu pasti, karena di regulasi sudah ditentukan. Jadi biar itu semua keputusan manajemen yang bakal menentukan ada atau tidaknya manajer," beber eks pelatih Dewa United itu. (*)