Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 12 Agustus 2023: Keluarkan 11 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,8 Km

Gunung Merapi mengeluarkan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya atau Kali Bebeng, Sabtu (12/8/2023)

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Sabtu 24 Juni 2023 yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya atau Kali Bebeng, Sabtu (12/8/2023)

Luncuran juga menuju ke selatan sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km.

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai 00:00-06:00 WIB.

Baca juga: Serikat Perusahaan Pers Deklarasikan Petisi Bali di Tengah Gempuran Platform Digital Global

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan cerah.

Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 13.4-17 °C, kelembaban udara 63-69.4 persen, dan tekanan udara 873.7-919.5 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah,” katanya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 25 kali dengan amplitudo 4-12 mm, berdurasi 19.8-125.92 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo 4-11 mm, S-P 0.4-0.6 detik berdurasi 6.6-7.96 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved