Serie A
INTER MILAN Datangkan Kiper Berdarah Indonesia, Lahir di Lombok, Menetap di Turin
Emil Audero akan bergabung dengan Inter Milan dari Sampdoria dengan status pinjaman dengan opsi untuk membeli.
Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Italia - Emil Audero akan bergabung dengan Inter Milan dari Sampdoria dengan status pinjaman dengan opsi untuk membeli.
Sedangkan Filip Stankovic pindah ke arah Sampdoria.
Kesepakatan dasar sudah tercapai antara kedua klub, Selasa (8/8/2023) waktu setempat.
Menurut Calciomercato.com, Emil Audero akan bergabung dengan Inter dengan status pinjaman €1 juta dengan opsi untuk membeli €7 juta.
Pada saat yang sama, Inter Milan mengirim penjaga gawang remaja Stankovic ke Sampdoria dengan status pinjaman dengan opsi untuk membeli dengan harga €5 juta.
Nerazzurri juga akan mempertahankan opsi kontra sehingga mereka dapat membawanya kembali ke San Siro di masa depan.
Stankovic adalah anak dari mantan gelandang Inter dan mantan pelatih Sampdoria Dejan Stankovic.
Stankovic datang dari akademi Inter dan menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman di Belanda bersama FC Volendam.
Namun menurut laporan itu, dua kesepakatan yang terjadi adalah transfer yang terpisah, jadi tidak saling bergantung.
Siapa Emilio Audero Mulyadi?

Emilio Audero Mulyadi atau Emilio Audero pernah menolak tawaran membela Tim Nasional Indonesia.
Namun, pemuda berdarah lombok ini tetap memiliki keterikatan dengan negara asalnya.
Emil Audero mengatakan bahwa ia tetap menyempatkan berkunjung ke Lombok ketika ia bisa.
Ia juga mengatakan bahwa dalam kehidupan kesehariannya saat ini, terjadi percampuran antara budaya Italia dan Indonesia.
Pada saat-saat tertentu budaya Italia mendominasi kehidupannya, di saat yang lain budaya Indonesia yang mendominasi.
"Kapan pun saya bisa kembali ke Indonesia, pasti akan ke sana. Walaupun jauh, itu sepadan,” kata Audero dikutip Tribun Jogja dari Dugout via Pandit Football.
“Ayah saya berasal dari Lombok. Saya juga lahir di sana. Tapi kami lebih lama menghabiskan hidup di Turin, tempat asal ibu saya, tepatnya daerah Cumiana.
“Budaya Indonesia dan Italia sama-sama mempengaruhi diri saya."
Namun mantan pemain muda Juventus tersebut mengakui bahwa budaya Italia telah secara otomatis merasuk ke jiwanya saat menjadi pemain bola.
"Biasanya, budaya Italia akan aktif dengan sendirinya saat saya sedang menjalani pekerjaan sebagai atlet.
“Menghadapi hal-hal kompleks yang perlu banyak persyaratan harus dibutuhkan kesabaran. Saat seperti itu, budaya Italia lebih mempengaruhi saya.
“Sementara untuk kehidupan sehari-hari, hal-hal yang lebih santai dan tenang, budaya Indonesia lebih kuat. Oleh karena itu, budaya Indonesia lebih kuat. Lebih sering saya terapkan. (Tribunjogja.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.