Berita Jogja Hari Ini

PHRI DIY Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Dengan Bawa Tempat Makanan Sendiri

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY ajak masyarakat bawa tempat makan sendiri untuk membungkus makanan. Tujuannya untuk mengurangi

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY ajak masyarakat bawa tempat makan sendiri untuk membungkus makanan. Tujuannya untuk mengurangi sampah di DIY. 

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan beberapa restoran di DIY memberikan diskon khusus bagi masyarakat yang membawa tempat sendiri untuk membungkus makanan.

Diskon tersebut merupakan pemantik agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengurangan sampah. 

Baca juga: Persikabo 1973 vs PSS Sleman: Saatnya Super Elja Putus Tren Buruk

"Sebenarnya itu sudah diterapkan saat pandemi COVID-19, dan diteruskan sampai sekarang. Tujuannya untuk mengurangi sampah. Sekarang digalakkan sebagai salah satu solusi untuk permasalahan sampah di DIY," katanya, Senin (07/08/2023). 

"Diskon ini untuk memancing (kesadaran) masyarakat. Karena ini memang butuh kesadaran masyarakat, harus bersama-sama," sambungnya. 

Ia menyebut restoran dan hotel di DIY yang menjadi anggota PHRI sudah memiliki mekanisme pengelolaan sampah sendiri. Ada yang bekerja sama dengan bank sampah dan lainnya. 

"Sehingga kami bisa mengurangi sampah, karena memang sudah dikelola. Kami juga kan sudah punya sertifikasi, termasuk dalam mengelola sampah. Makanya anggota PHRI DIY itu nggak bisa sembarangan buang sampah, karena sudah ada SOP untuk pengelolaannya," terangnya. 

Deddy berharap permasalahan sampah di DIY segera teratasi. Ia khawatir permasalahan sampah berdampak pada citra DIY sebagai kota pariwisata. Tidak hanya berdampak pada okupansi hotel, tapi juga ke industri pariwisata secara umum. 

"Kami khawatir akan berdampak pada okupansi dan industri pariwisata. Okupansi pas Juni tinggi karena musim liburan, terus mulai turun Juli sudah mulai masuk. Agustus ini turun, tetapi kan perlu persiapan untuk akhir tahun. Jangan sampai citra DIY jadi rusak," ujarnya. 

"Selama DIY darurat sampah ini juga kan kami masih ditarik retribusi sampah. Harapannya retribusi ini bisa dimanfaatkan oleh Pemda DIY untuk penanganan sampah," imbuhnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved