Wujud Bantuan untuk Kebangkitan UMKM, PT BPR Natasha Bintang Anugrah Luncurkan Kredit Merdeka 2
Kinerja PT BPR Natasha Bintang Anugrah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mencatatkan pertumbuhan yang memuaskan
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kinerja PT BPR Natasha Bintang Anugrah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, hingga semester 1 tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan yang sangat memuaskan.
Dari beberapa indikator-indikator keuangan, antara lain aset PT BPR Natasha Bintang Anugrah tercapai sebesar Rp 262.100.849 ribu atau tumbuh 27,34 persen.
Dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan dan deposito tercapai sebesar Rp 230.159.402 ribu atau tumbuh 28,32 persen.
Serta kredit yang diberikan sebesar Rp 168.858.017 ribu atau tumbuh 60,78 persen.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT BPR Natasha Bintang Anugerah, Bagus Setya Mulyawan, saat acara launching Kredit Merdeka 2 di Gedung Bank Natasha, Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta, Selasa (1/8/2023).
Menurut Bagus, untuk meningkatkan produktivitas hingga menyentuh capaian-capaian tersebut, pihaknya mempunyai produk-produk unggulan, antara lain Semerbak Tabungan Berhadiah PT BPR Natasha Bintang Anugrah yang diselenggarakan secara mandiri dan diundi setiap tahun.
Untuk tahun 2023, hadiah utamanya berupa 1 (satu) unit Honda WRC.
Selain itu juga terdapat Kredit Usaha Ringan (KUR) dengan suku bunga murah dan Kredit Merdeka serta produk-produk lainnya.
"Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, PT BPR Natasha Bintang Anugrah kembali meluncurkan produk atau program Kredit Merdeka 2 dengan keunggulan suku bunga 0,45 persen per bulan dengan jangka waktu kredit selama 36 bulan mulai tanggal 1 Agustus 2023 sampai tanggal 31 Agustus 2023 dengan kuota pencairan kredit sebesar Rp 15 miliar," terang Bagus.
Ia memaparkan, Program Kredit Merdeka merupakan agenda rutin PT BPR Natasha Bintang Anugrah dalam menyalur dananya dengan suku bunga murah yang diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan batasan kredit di atas Rp100 juta sampai Rp300 juta dengan harapan bisa membantu peningkatan perekonomian di wilayah DIY.
"Kami berharap sektor UMKM bisa bangkit segera dengan fasilitas yang kami punya yaitu kredit murah dan proses cepat," tegasnya.
Terkait target perusahaan, Bagus optimis dengan syarat-syarat dan bunga yang sangat menarik hal ini akan tercapai dengan mudah.
Bagus tak menampik, pertumbuhan perbankan mengalami penurunan tepatnya pertengahan 2020.
"Pada 2021 hal yang sama masih terjadi lagi. Karena itu pertengahan 2022 tepatnya Mei kami meluncurkan kredit usaha ringan. Ini mirip KUR pemerintah dengan bunga ringan 0,5 % . Yang tadinya per bulan saat pandemi kami hanya bisa lempar kredit Rp2 miliar hingga Rp3miliar, sejak keluarnya KUR bisa sampai Rp10 miliar hingga Rp15 miliar perbulan," urai Bagus.
"Itu yang kami harap bisa membantu teman-teman pebisnis terutama sektor UMKM agar segera bangkit serta pulih dan tahun 2023 kita sudah meninggalkan pandemi," imbuhya. (*)
Apresiasi Nasabah, BPR Danagung Wonosari Gelar Undian Total Hadiah Rp220 Juta |
![]() |
---|
LPS Dorong Digitalisasi BPR dan BPRS demi Perlindungan Nasabah dan Daya Saing |
![]() |
---|
OJK DIY Masih Tunggu Laporan Akhir Terkait BPR yang Belum Penuhi Modal Inti Minimum |
![]() |
---|
Tak Mampu Penuhi Modal Inti Minimum, 4 BPR di DIY Bakal Merger |
![]() |
---|
Pakar Ekonomi UAJY Sebut Salah Tata Kelola Bisa Sebabkan Izin BPR Dicabut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.