Berita Jogja Hari Ini

Sebanyak 40 Perusahaan di DI Yogyakarta Jadi Percontohan Kadin Capacity Development

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Kadin DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur menggelar Kadin Capacity Development

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Christi Mahatma Wardhani
Kick off Kadin Capacity Development di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat (28/07/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Kadin DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur menggelar Kadin Capacity Development. 

Koordinator Program Kadin Capacity Development Kadin DIY, Rommy Heryanto mengatakan ada 40 perusahaan yang menjadi pilot project program tersebut.

Ada sekitar 10 pelatihan yang dilakukan, meliputi pelatihan tempat kerja, pelatihan kurikulum, dan lainnya. 

Baca juga: UPDATE Kondisi Terkini di TPA Piyungan: Belum Terlihat Aktivitas Truk Pengangkut Sampah

"Pelatihan tempat kerja untuk menciptakan pelatih tempat kerja yang profesional dan tersertifikat. Sehingga dapat mendampingi program pemagangan, praktik kerja industri (prakerin) di industri. Kemudian ada pelatihan asesmen untuk melihat indikator sejauh mana pola perbaikan kemitraan dalam program pemagangan di industri," katanya saat kick off Kadin Capacity Development di Hotel Royal Ambarrukmo, Jumat (28/07/2023). 

Dengan Kadin Capacity Development, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemagangan di industri. Di samping itu menjadi percontohan bagi industri lain yang ingin mendesain vokasi. 

"Di DIY sudah ada 40 perusahaan yang menjadi percontohan. Sehingga perusahaan yang ingin mendesain vokasi atau pemagangan tapi masih bingung membuat kurikulum, memperbaiki hubungan dengan sekolah, bisa belajar dari perushaan ini," ujarnya. 

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, Robby Kusumaharta mengungkapkan setidaknya ada tiga manfaat dari program vokasi, yaitu manfaat untuk peserta, untuk pemerintah dan sekolah, dan untuk industri itu sendiri. 

"Kadin sebagai Mitra strategis pemerintah, sekaligus menjadi aktor utama pembangunan, bersinergi dan berkolaborasi melalui program vokasi ini. Karena vokasi ini tidak hanya menjadi perhatian nasional, tetapi juga daerah untuk membangun SDM yang kompeten," ungkapnya. 

Ia pun berharap vokasi ini berdampak luas untuk pemerintah, termasuk dalam pengentasan kemiskinan di DIY. 

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono menyebut pendidikan vokasi memiliki peran sentral, dalam membentuk tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan zaman.

"Kehadiran dunia industri menjadi kunci penting dalam menyelaraskan kebutuhan tenaga kerja industri, dengan kurikulum pendidikan vokasi. Dengan sinergi yang kuat antara kedua belah pihak, kita dapat menciptakan program pendidikan vokasi yang relevan, responsif, dan berdaya saing tinggi," terangnya. 

Dengan pengembangan kapasitas tersebut diharapkan dapat menambah wawasan tentang kebutuhan nyata industri, memahami ekspektasi perusahaan terhadap lulusan pendidikan vokasi, dan bagaimana pendidikan vokasi dapat beradaptasi dengan cepat seiring perubahan yang terjadi. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved