Pemkab Kulon Progo Optimis Raih Swasti Saba Wistara Kabupaten Kota Sehat 2023

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo optimis bisa meraih penghargaan swasti saba wirasta kabupaten kota sehat (KSS) 2023.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti saat ditemui usai verifikasi lanjutan KSS 2023 secara hybrid di Command Room, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulon Progo, Kamis (27/7/2023).

"Kita optimis bisa meningkat ke wistara (tingkat III/tertinggi). Dilihat dari sisi kontribusi, karena diikuti oleh lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah bagus untuk mewujudkan KSS," ucapnya.

Baca juga: Kisah Mbah Parni Warga Kulon Progo Yogyakarta Viral karena Nasihat Bijak

Meski dalam verifikasi lanjutan, kata dia, masih ada perbaikan data yang disuguhkan kepada tim verifikator.

"Data-data yang disuguhkan kurang lengkap. Misalnya datanya hanya 2022 sementara perbandingan data 2021 belum ada. Karena untuk kemajuan progres data 2021 dan 2022 menjadi penting," ucapnya.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan DIY mengatakan, Kulon Progo pernah meraih penghargaan KSS 2019 dalam kategori swasti saba wiwerda yang merupakan tingkatan kedua.

Mengutip keterangan dari Diskominfo Kulon Progo, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu menyebut, verifikasi diharapkan mampu melihat lebih dalam dan rinci terhadap kesesuaian persyaratan-persyaratan di setiap tatanannya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berterimakasih dan mengapresiasi kabupaten kota yang telah memenuhi persyaratan KSS 2023.

Tahun ini, banyak menyesuaikan dinamika perkembangan global serta kebijakan program pembangunan nasional.

"Terimakasih atas kerja keras dalam upaya memenuhi persyaratan swasti saba 2023 yang cukup berbeda dari sembilan kali penyelenggaran sebelumnya. Penyesuaian perlu dilakukan sebagai respon kita terhadap dinamika situasi global dan kebijakan pembangunan nasional," kata Maxi. (scp)