Paralimpian DIY Cabor Atletik Kuswantoro Pasang Target Lebih Tinggi di Peparnas 2024

Demi mengejar target di Peparnas 2024, Kuswantoro harus berlatih sebanyak enam kali dalam sepekan.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Taufiq Syarifudin
Paralimpian DIY Cabor Atletik, Kuswantoro 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Paralimpian cabang olahraga atletik DI Yogyakarta, Kuswantoro, meningkatkan targetnya di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Aceh-Sumatera 2024.

Pada Peparnas edisi 2021 lalu di Papua, Kuswantoro hanya mampu meraih medali perak dan perunggu dari nomor lari 400 m dan lompat jauh klasifikasi netra.

Tahun depan, ia bertekad untuk meningkatkan perolehan prestasinya tersebut.

"Tahun depan di Aceh-Sumatera saya bakal turun di lari nomor 100 meter. Di nomor ini saya akan fokus untuk memecahkan rekor dulu. Tentu lari 100 meter ini beda sama 400 meter. Di 100 meter reaksi start, tertinggal sedikit sangat pengaruh. Keseluruhan saingan belum tahu banyak, patokan limitnya 11 detik ada juga yang 12 detik," ujar Kuswantoro saat bertemu di sela-sela latihan di Stadion Mandala Krida, Kamis (13/7/2023).

Catatan waktu Kuswantoro di lari nomor 100 meter saat ini berada di 12 detik.

Ini jadi satu modal positif sekaligus motivasinya untuk mengamankan medali.

Ia juga bertekad untuk memecahkan rekor ini sebelum Peparnas 2024 dimulai.

Demi mengejar target itu, Kuswantoro harus berlatih sebanyak enam kali dalam sepekan.

Paralimpian kelahiran Pemalang, Jawa Tengah ini hanya mendapat sehari di libur pada akhir pekan.

Kendati begitu, persiapan Kuswantoro saat ini baru masuk tahap umum.

Intensitas latihan baru akan naik ketika masuk tahap prakompetisi pada pertengahan tahun 2024 mendatang.

"Saat ini masih kondisioning fisik, kecepatan reaksi, exercise saja. Kemungkinan baru naik nanti waktu bulan Juli atau Agustus 2024. Sejauh ini tidak ada kendala berarti juga, paling ada cedera, itupun bisa segera ditangani," jelas Kuswantoro.

Di luar latihan rutin, Kuswantoro biasanya melakukan latihan mandiri.

Katanya, waktu luang yang ada perlu dimaksimalkan jika ingin mencapai target tinggi di Peparnas nanti.

"Kalau latihan sendiri biasanya penguatan kaki sama perut. Kalau tidak begitu, saya tidak akan punya kepercayaan diri tampil di kejuaraan," jelas dia.

Sebagai informasi, enam kali latihan dalam sepekan yang dilakoni atlet berusia 24 tahun itu terbagi dalam dua program. Pertama dengan Puslatda DIY, kedua bersama Puslatkot Kota Yogyakarta.

"Kalau di kota (Yogyakarta) saya punya target untuk tampil di Kejuaraan Daerah (Kejurda). Ini justru bagus untuk meningkatkan kualitas latihan saya, sekaligus mengasah mental," katanya.

Demi Orangtua

Kuswantoro punya motivasi tinggi untuk mendapat prestasi di setiap kejuaraan karena sosok orangtuanya.

Bagi paralimpian peraih tiga medali emas Peparda DIY ini, orangtua adalah sosok yang penting dalam hidupnya.

"Orangtua saya adalah orang yang pertama selalu mendukung, entah ketika menang atau kalah. Jadi saya ingin bisa membanggakan mereka lewat prestasi yang saya raih," katanya.

Selain itu, motivasi didapatkan ketika melihat paralimpian lainnya berprestasi.

Bagi Kuswantoro, hal itu merupakan pemicu baginya untuk meraih sukses serupa atau bahkan lebih.

"Paling tidak saya harus konsisten. Semangat pantang menyerah, dan selalu punya target di setiap kejuaraan," jelasnya.

Selain orang tua, Kuswantoro punya sosok penting lain yang telah memperkenalkan dunia paralimpik. Saat masuk kelas 2 SD di SLB Yaketunis Yogyakarta, Kuswantoro kecil dikenalkan atletik oleh seorang guru.

"Saya diminta latihan sama guru saya, Pak Wahidi. Terus saya ikut lomba Popcada (Pekan Olahraga Cacat Daerah). Dari sana saya jadi termotivasi untuk terus berkembang. Ya, pada awalnya tidak pernah punya ekspektasi bisa sampai jadi wakil DIY di kejuaraan yang lebih tinggi," tandas dia. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved