Waspadai Kebakaran Rumah dan Lahan saat Musim Kemarau, Ini Imbauan Damkarmat BPBD Bantul

Mayoritas kebakaran disebabkan karena korsleting listrik dan kelalaian lainnya, misalnya meninggalkan pembakaran sampah.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi kebakaran 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sepanjang Januari-Juli 2023 tercatat telah terjadi puluhan kejadian Kebakaran di Kabupaten Bantul.

Mayoritas kebakaran disebabkan karena korsleting listrik dan kelalaian lainnya, misalnya meninggalkan pembakaran sampah.

Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, menjelaskan sejak Januari hingga 10 Juli 2023 terdapat 89 kejadian kebakaran di Bumi Projotamansari.

Dari jumlah tersebut, kasus kebakaran paling banyak ada di bulan Juni yakni 23 kejadian.

Sedangkan di bulan Juli sampai tanggal 10, sudah ada 10 kejadian kebakaran.

“Mayoritas karena korsleting listrik dan kelalaian manusia,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).

Beberapa kasus karena kelalaian yang dimaksud seperti kebakaran kandang sapi di dusun Karanganyar RT 05 Gadingharjo Sanden Bantul, pada Jumat (7/7/2023).

Kebakaran itu diduga disebabkan karena adanya puntung rokok yang menyambar tumpukan jerami di kandang sapi.

Kemudian pada Rabu (5/7/2023) malam terjadi kebakaran di dusun Tempuran, Tamantirto, Kasihan Bantul pada Rabu malam (5/7/2023).

Berdasarkan laporan di lapangan, kebakaran terjadi karena adanya aktivitas membakar sampah dan merambat ke rumah warga.

“Penyebab kebakaran di musim kemarau masih didominasi kelalaian manusia, seperti kompor lupa dimatikan dan juga membakar sampah sembarangan,” ujarnya.

Dengan masuknya musim kemarau, pihaknya pun mengimbau kepada warga masyarakat untuk lebih waspada terhadap kebakaran rumah dan lahan.

Terlebih dalam kondisi kering, api akan cepat membesar.

Masyarakat agar lebih berhati-hati jika terpaksa harus membakar sampah baik di dekat pemukiman maupun di lahan pertanian.

Sedapat mungkin ditinggal dalam keadaan mati atau tidak ada bara yang tertinggal.
 
“Hindari pembukaan lahan dengan cara pembakaran pohon, kayu, rumput yang sudah lapuk. Pastikan instalasi listrik rumah aman dari bahaya korsleting. Berikan jarak pada benda yang mudah terbakar apabila memasak dengan tungku kayu agar tidak ada perambatan api,” tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved