Berita Pendidikan Hari Ini

Ridwan Kamil di UGM: Bencana Global Warming Lebih Nyata daripada Perang

Ridwan Kamil datang ke Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan sosialisasi tentang energi baru terbarukan (EBT).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ardhike Indah
Ridwan Kamil sebagai Ketua Umum ADPMET di UGM membicarakan tentang bahaya pemanasan global, Rabu (5/7/2023) di FTP UGM 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ridwan Kamil datang ke Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan sosialisasi tentang energi baru terbarukan (EBT).

Kang Emil, begitu ia kerap disapa, juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) yang telah ia emban sejak 2021.

Di Fakultas Teknik (FT) UGM, di hadapan mahasiswa dan siswa SMA, Kang Emil mengingatkan tentang bahaya pemanasan global yang kini sudah dirasakan.

Baca juga: Ridwan Kamil Puji Kombinasi Pariwisata Seni, Sejarah dan Kesuburan Alam di Kabupaten Magelang 

Dia juga memperlihatkan, bagaimana gelombang panas pernah menerjang Asia, dengan suhu mencapai 51,2 derajat Celcius di Kumarkhali, Bangladesh.

“Bencana global warming itu lebih nyata daripada perang. Kalian harusnya lebih waspada dengan pemanasan global ini daripada perang tembak-tembakan,” ujarnya, Rabu (5/7/2023).

Ia menjelaskan, adanya global warming membuat banyak hal berantakan.

Para petani sering bingung dengan musim-musim yang acapkali konsisten. Kini, bisa dirasakan, musim kemarau tetap hujan dan musim hujan tetap kering.

“Jadi, sebagai anak muda, pikirkan dari sekarang. Ubah gaya hidup kalian dengan lebih mengurangi jejak karbon. Nanti yang akan mengubah dunia kan kalian,” tutur dia lagi.

Menurut dia, adanya pemanasan global yang merugikan sektor produksi pangan bisa benar-benar membuat perang dunia lantaran setiap negara akan berebut pangan terbaik.

“Kita terlalu boros memakai karbon. Kalau mau menyelamatkan bumi, kurangi pergerakan karbon. Kalau ke minimarket, jalan kaki saja, gak usah pakai motor,” ungkapnya.

Ridwan Kamil juga menganjurkan generasi muda untuk meninggalkan bahan bakar fosil, seperti bensin.

Jika ada kesempatan bisa beralih ke kendaraan listrik, kata dia, tidak ada salahnya untuk memakai kendaraan listrik demi mobilitas sehari-hari.

“Keputusan naik motor bensin dan motor listrik itu juga berpengaruh. Kita berharap, ke depan listrik juga tidak pakai energi fossil dan lebih bersih,” jelas dia.

Ditanya mengapa tidak menganjurkan menggunakan kendaraan umum listrik, Kang Emil mengungkap, pemerintah juga sedang mengupayakan adanya kendaraan umum listrik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved