Dugaan Skandal Mesum Mahasiswa KKN UGM

Klarifikasi Bu Lurah Soal Merekam Video Mahasiswa KKN UGM yang Diduga Mesum: Gak Kober Kulo

“Saya prihatin sekali kok seperti ini. Kami kasihan, di sini mereka nyaman aja, program kerja (proker) juga berjalan bagus. Tidak ada yang namanya

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Kepala Desa Pucungroto, Eddy Widodo (kanan), dan Ketua Koordinator Unit KKN Desa Pucungroto dan Desa Ngadirejo, Ilham, saat ditemui di rumah Kades Pucungroto, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Senin (3/7/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Viral di media sosial, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) diduga melakukan hal tidak senonoh saat mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Bahkan, rumor beredar bahwa Bu Lurah yang disebutkan dalam kabar yang viral tersebut, istri dari Pak Lurah (atau di desa setempat adalah Pak Kepala Desa atau Pak Kades) menangkap basah dua sejoli itu dan memiliki video ketika mereka melakukan adegan mesum.

Hasil penelusuran tim Tribunjogja.com, lokasi KKN mahasiswa UGM itu berada di Desa Pucungroto, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Baca juga: UGM Klarifikasi Dugaan Skandal Mesum Mahasiswa Saat KKN: Tidak Seheboh yang Diceritakan

Kepala Desa Pucungroto, Eddy Widodo dan istri, Siti Maisaroh mengatakan hal tersebut tidak benar dan tidak separah yang diceritakan di media sosial.

“Saya prihatin sekali kok seperti ini. Kami kasihan, di sini mereka nyaman aja, program kerja (proker) juga berjalan bagus. Tidak ada yang namanya aktivitas seksual, cuma duduk-duduk,” kata Eddy ditemui di rumahnya, Senin (3/7/2023).

Siti juga menampik dirinya merekam tindakan dan menangkap basah kedua mahasiswa tersebut.

“Wah, enggak, gak kober kulo. Wong kulo sibuk masak, ngarit ting alas (ngarit di hutan). Mengada-ada itu, terlalu dibesar-besarkan,” ujarnya sambil tertawa.

Siti membenarkan apa yang dikatakan suaminya. Apa yang dilakukan dua mahasiswa itu tidak separah yang digembar-gemborkan di media sosial.

“Ya, mereka ngobrol di ruang tamu. Si cowok ini KKN-nya di Ngadirejo, yang cewek di sini di Pucungroto. Mungkin si cowok main saja. Ada temen yang lagi salat juga,” kata Siti.

Kejadian tersebut, menurut keduanya, terjadi di tanggal 26 Juni 2023, dua hari setelah penerjunan KKN UGM.

Siti mengungkap, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Dua anak itu sedang melihat laptop dan duduk agak mepet.

“Saya cuma menegur, kak kok kalian berduaan. Kamu kan (nunjuk si laki-laki) KKN di Ngadirejo, apa ada proker yang harus dikerjakan bareng? Terus jawabnya, iya bu ini ada yang mau dikerjakan bareng,” jelas Siti.

"Mereka memang agak mepet duduknya, tapi kalau mesum enggak (tidak)," tegasnya. 

Siti dan Eddy pun merasa prihatin, mengapa kejadian itu menjadi besar dengan beragam asumsi yang tidak benar.

Menurut mereka, mungkin ada oknum yang sengaja membesar-besarkan kejadian itu karena sakit hati kepada kedua atau salah satu mahasiswa yang bersangkutan. 

"Saya tidak sukanya itu, yang punya rumah juga kesannya kayak gimana (kurang baik). Padahal kami dari dosen disuruh melatih bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat. Anak-anak saya rangkul untuk seperti ini, seperti itu, kalau ada orang meninggal juga kami ajak layat. Terus respon masyarakat terkait KKN juga bagus, program kerjanya juga bagus," tambah Eddy. 

Ia berharap, kini tidak ada lagi orang yang menyebarkan berita tak benar. Sebab, hal itu bisa mencemari nama baik mahasiswa, nama baik desa, serta nama baik instansi pendidikan terkait. 

Kabar Dipulangkan

Lebih lanjut, Eddy dan Siti menampik kabar bahwa mahasiswa UGM yang sedang melakukan KKN dipulangkan akibat dugaan skandal tersebut.

Mereka menegaskan hingga saat ini, para mahasiswa UGM masih menjalankan prokernya dengan baik, begitu juga dengan keduanya. 

"Enggak itu bohong. Saat ini KKN masih berjalan. Yang bersangkutan juga menjalani KKN seperti biasa. Untungnya, mbanya masih semangat menjalankan KKN, masih nyaman, dan dia sabar," ungkap Eddy. 

Ia pun mengapresiasi para mahasiswa yang menjalankan proker KKN dengan nyaman, tidak membawa motor, dan tidak sedikit-dikit ingin pulang. 

Ketua Koordinator Unit KKN Desa Pucungroto dan Ngadirejo, Ilham, menambahkan bahwa setelah kejadian viral tersebut, W sudah tidak pernah datang main ke posko KKN Desa Pucungroto lagi.

Kendati demikian, hubungan seluruh anggota KKN masih baik-baik saja. 

"Mereka berdua baru kenal di sini (Desa Pucungroto) karena dari fakultas berbeda," kata Ilham. 

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian tersebut. Bahkan, ia mengaku tahu ada kejadian itu justru dari media sosial. 

Ia mengungkapkan total mahasiswa UGM yang melaksanakan KKN di unitnya ada 26 orang.

Mereka terbagi menjadi dua sub unit yakni di Desa Ngadirejo dan Desa Pucungroto, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Masing-masing desa terdapat 13 mahasiswa KKN

"Di Desa Pucungroto, 13 orang itu terdiri atas 3 laki-laki dan 10 perempuan. Kalau yang perempuan tidur di rumah Pak Kades, sedangkan yang laki-laki terpisah di rumah sebelah," ujarnya. (drm)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved