Kisah Inspiratif
Manfaatkan Peluang, Warga Jogja Buat Usaha Penitipan Tas dan Koper di Dekat Stasiun Lempuyangan
Sasarannya adalah wisatawan yang tiba di Yogyakarta tapi belum bisa check-in di hotel, dan orang yang check-out tetapi jadwal keretanya masih lama.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Jeli melihat peluang, itu yang menggambarkan sosok Rifki Ardian (31) warga Tegal Kemuning, Kalurahan Tegalpanggung, Kapanewon Danurejan.
Setelah terpuruk karena pandemi Covid-19, Rifki bangkit dengan usaha yang ia rintis yakni tempat penitipan tas dan koper bernama GoLockers .
“Saya awalnya supir taksi online sebelum corona. Di situ penumpang saya banyak yang tanya tempat penitipan barang karena penumpang saya pada ribet bawa barang,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya, Rabu (28/6/2023)
Ia melihat, penumpang wisatawan yang datang ke Jogja, sering kerepotan jika tiba di Yogyakarta namun belum waktunya untuk check-in hotel.
Ia pun kepikiran membuat usaha penitipan tas dan koper.
“Tapi belum jalan, karena tidak ada modalnya, baru sebatas ide. Kemudian pada tahun 2020 karena pandemi, penumpang kan sepi, kredit mobil pun jadi macet, saya pun memutuskan mengembalikan mobil itu akhirnya dapat modal untuk membuka usaha ini,” terangnya.
Baca juga: Cerita Inspiratif Petugas Kebersihan Stasiun Tugu, Sudaryanto Kembalikan Tas Berisi Uang Rp44 Juta
Ia pun mulai membeli rak-rak dan menyewa tempat yang saat ini ia gunakan untuk menjalankan usahanya.
Lokasinya tak seberapa jauh dari Stasiun Lempuyangan .
Di awal usahanya, memang tidak langsung ramai, terlebih saat itu kondisi juga masih pandemi Covid-19, namun seiring pulihnya keadaan, wisatawan pun semakin banyak datang ke Yogyakarta .
Rifki mengungkapkan, untuk menentukan jasa penitipan tas dan koper di tempatnya, ia berpatokan dengan harga penginapan yang paling murah di Yogyakarta .
“Supaya tidak membebani yang nitip, tetap murah tapi bisa nampung banyak barang,” ucapnya.
Saat ini tarif yang dikenakan untuk satu rak yang bisa diisi 3-4 koper dikenakan tarif Rp 8 ribu per jam, minimal 3 jam.
Sedangkan jika menitip selama 24 jam seharga Rp 55 ribu.
Sasarannya adalah wisatawan yang tiba di Yogyakarta tapi belum bisa check-in di hotel, dan orang yang check-out tetapi jadwal keretanya masih lama.
“Di Lempuyangan kereta pagi kan sekitar pukul 5-6, sementara baru bisa check-in pukul 14.00. Maka sayang banget kalau cuma nunggu di lobi hotel, sedangkan Yogyakarta banyak yang bisa dieksplor. Jadi saya buka dari pagi biar orang itu bisa nitip dulu, keliling-keling Yogyakarta , baru siang bisa ke hotel,” urainya.
Baca juga: Kisah Petugas KAI Daop 6 Yogyakarta Bantu Persalinan Penumpang di Stasiun Yogyakarta
Begitu pula yang check-out pukul 12.00, sembari menunggu jadwal kereta, mereka bisa menitipkan barang bawaan kemudian mengisi waktu dengan berjalan-jalan di Yogyakarta .
Stasiun Lempuyangan
Tribunjogja.com
Yogyakarta
kisah inspiratif
Berita Inspiratif
Berita Bisnis Terkini
GoLockers
| Cerita Usaha Pinggir Jalan Menjawab Budaya Nongkrong Mahasiswa Yogyakarta |
|
|---|
| Wanita Asal Gunungkidul Sukses Perkenalkan Batik hingga ke Jepang |
|
|---|
| Cerita Warga Bantul Mengubah Sampah Kantong Plastik Jadi Rajutan Aksesoris |
|
|---|
| Cerita Mbah Sastro Warga Magelang Berusia 103 Tahun, Ungkap Rahasia Umur Panjang |
|
|---|
| Kisah Penjual Basreng Alun-Alun Kidul Yogyakarta dari Digendong hingga Naik Motor |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.