Desmond Mahesa Meninggal Dunia

Perjalanan Hidup Desmond Mahesa, Sempat Jadi Korban Penculikan 1998 dan Tutup Usia di Tahun 2023

Perjalanan hidup Desmond Mahesa saat berusia 33 tahun sempat jadi korban penculikan. Nyalinya tak ciut, sepuluh tahun kemudian ia terjun ke politik.

|
Humas DPR RI
Perjalanan Hidup Desmond Mahesa, Sempat Jadi Korban Penculikan 1998 dan Tutup Usia di Tahun 2023 

Desmond Mahesa menceritakan kronologi kala ia ditodong dengan senjata tajam oleh orang tak dikenal.

"Antara LAI dan GMKI, saya dihadang dua orang yang menodong dengan senjata. Sesudah ditodong, saya bergerak, kacamata saya jatuh, saya sulit mengenali orang. Tetapi ada mobil Suzuki Vitara warna abu-abu di GMKI. Jatuhnya kacamata membuat saya tidak leluasa dapat bergerak karena mata saya minus dan silinder, jadi sulit untuk mengenal orang. Saya diringkus, dimasukkan mobil, kepala saya ditutup seperti tas hitam dan musik diputar keras-keras serta dihimpit dua orang. Sejak itu saya tidak tahu diputar-putar, setelah 50 menit saya sampai di suatu tempat," lanjut sosok yang sempat menempuh Pendidikan Pascasarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Islam itu.

Tak berhenti di situ, bak di film-film aksi, Desmond Mahesa mengaku dirinya diborgol, matanya ditutup kain hitam. Selama tiga jam, ia diinterogasi tentang aktivitasnya.

"Setelah itu saya dibawa ke bak air. Setelah sempat disuruh menyelam, saya ditanya lagi soal sikap saya. Setelah selesai, saya dibawa ke sebuah ruangan dengan enam sel. Di situ sudah ada Yani Afri dan Sony, keduanya anak DPD PDI Jakut yang ditangkap Kodim Jakarta Utara soal peledakan bom di Kelapa Gading," demikian kesaksian Desmond saat itu.

Setelah sehari Desmond ditahan, aktivis Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) Pius Lustrilanang masuk, disusul aktivis Haryanto Taslam.

Menurut Desmond, ada tawaran yang diberikan penculik kepadanya. Ia diminta mengaku bersembunyi di Garut.

Namun, kala itu Desmond mengajukan skenario lainnya: pergi ke Irian Jaya untuk melakukan penelitian. Diperiksa pada malam hari Selama diculik, Desmond mengaku mendapatkan dua buah selimut, celana pendek berwarna biru dan jingga, serta tas berwarna hijau muda.

"Setiap orang yang ditahan diberi celana pendek, ada berwarna biru dan jingga. Selain itu saya juga diberi tas berwarna hijau muda," katanya.

Pada malam hari, seusai makan malam, Desmond menjalani pemeriksaan secara bergantian. Saat pemeriksaan, matanya ditutup kain hitam. Menurut Desmond, pemeriksaan hanya dilakukan pada malam hari hingga dia dibebaskan pada 3 April 1998.

Desmond Mahesa Dibebaskan

Masa kecil Desmon Mahesa, sempat hidup susah banting tulang demi kuliah. Foto Desmond saat debat bersama Mahfud MD di rapat Komisi III DPR baru-baru ini.
Masa kecil Desmon Mahesa, sempat hidup susah banting tulang demi kuliah. Foto Desmond saat debat bersama Mahfud MD di rapat Komisi III DPR baru-baru ini. (Kompas TV)

Sekitar dua bulan, Desmond Mahesa baru dibebaskan oleh penculik itu.

Saat dibebaskan, dia dibawa dengan menggunakan mobil. Salah seorang yang membawanya memberikan tiket pesawat Garuda menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan nama yang tertera pada tiket bukan namanya.

Ia diturunkan sekitar 100 meter sebelum Terminal F Bandara Soekarno Hatta. Sesampainya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Desmond langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Banjarmasin. Ia pun sempat kembali ke rumah orang tuanya di Banjarmasin.

Desmond mengaku tak dapat mengidentifikasi sosok penculiknya.

Sebab, tanpa kacamata, penglihatannya sangat terbatas. Ia juga tak bisa memastikan lokasi penculikannya selama dua bulan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved