Menang Adu Penalti vs Kroasia, Spanyol Raih Juara Nations League

TRIBUNJOGJA.COM- Spanyol mengalahkan Kroasia 5-4 melalui adu penalti untuk meraih kemenangan di Nations League, Senin (19/6/2023) dinihari WIB, sekaligus mengakhiri puasa gelar mereka sejak Euro 2012.

Pemain pengganti Dani Carvajal mengonversi tendangan penalti kemenangan dengan tendangan Panenka di babak adu penalti setelah skor kacamata di perpanjangan waktu, memberikan pelatih kepala Luis de la Fuente, yang baru saja ditunjuk sebagai pengganti Luis Enrique pada bulan Desember, sebuah awal yang baik untuk meraih trofi di masa jabatannya.

Kroasia, finalis Piala Dunia 2018 dan peringkat ketiga di Qatar tahun lalu, berharap untuk mengangkat trofi pertama mereka namun tidak mampu mencetak gol selama 120 menit meskipun Luka Modric telah berusaha keras, dengan pemain pengganti, Lovro Majer dan Bruno Petkovic, yang kemudian tendangan penalti mereka digagalkan oleh Unai Simon dalam drama adu penalti.

Ini merupakan hasil yang memilukan bagi Kroasia, yang empat hari setelah kemenangan perpanjangan waktu atas Belanda di semifinal, kembali gagal meraih kemenangan bersejarah.

Spanyol memulai pertandingan dengan menjanjikan meskipun terdapat siulan dari para pendukung Kroasia yang mendominasi arena pertandingan.

Penyerang Spanyol, Alvaro Morata nyaris membawa Spanyol unggul saat menyambar umpan lambung dari Dominik Livakovic dan tendangan Gavi yang hanya membentur tiang gawang.

Namun Kroasia mulai dapat menguasai permainan dan segera mengeksploitasi garis pertahanan Spanyol yang tinggi, dengan Andrej Kramaric yang menerobos masuk ke dalam kotak penalti, namun tendangannya masih dapat diblok oleh pemain Manchester City, Aymeric Laporte, yang melakukan pergerakan yang sangat baik.

Seperti biasa, banyak momen terbaik mereka datang dari sang gelandang, Modric, yang dua kali memberikan umpan silang kepada Ivan Perisic yang menanduk bola ke arah gawang, yang memaksa Simon untuk melakukan penyelamatan di setiap kesempatan.

Agresifitas yang ditampilkan Kroasia menyebabkan masalah bagi Spanyol dan, di sisi lain, anak asuh De la Fuente merasa lebih sulit untuk membongkar pertahanan lawan yang sangat kompak dan terorganisir dengan baik.

Perisic menciptakan beberapa peluang untuk Josip Juranovic dan Mario Pasalic, namun tempo permainan semakin melambat di babak kedua dan Spanyol terlihat lebih berpeluang menjadi pemenang.

Rodri melepaskan tendangan jarak jauh yang melebar tipis, namun peluang terbaik jatuh ke tangan Ansu Fati, yang tendangan mendatarnya, yang memanfaatkan umpan dari pemain pengganti Mikel Merino, masih dapat ditepis oleh Perisic.

Kroasia, yang kelelahan setelah kemenangan perpanjangan waktu mereka atas Belanda hanya empat hari sebelumnya, masih mengancam secara sporadis namun semakin lama semakin mundur ke belakang.

Nacho melakukan sebuah tekel brilian di menit-menit akhir untuk menggagalkan tendangan Majer dan Marcelo Brozovic memaksa Simon untuk melakukan penyelamatan, namun sebaliknya, Spanyol lebih unggul dan menciptakan lebih banyak kesempatan untuk memenangkan pertandingan.

Mereka tidak memanfaatkannya, dengan tendangan Dani Olmo yang melebar ketika seharusnya dapat mencetak gol, namun mereka tetap tenang dalam adu penalti, bahkan setelah Laporte melewatkan kesempatan untuk memenangkan pertandingan ketika tendangannya membentur mistar gawang.

Pada akhirnya, Carvajal jadi penentu kemenangan La Furia Roja di babak adu penalti.