ADVERTORIAL
Gandeng Mitra Kerja, BKKBN Berupaya Memerdekakan Anak Indonesia dari Stunting
Untuk mendekatkan Program Bangga Kencana dengan masyarakat, BKKBN melibatkan semua unsur mulai dari pemda, tokoh agama, tokoh adat serta mitra kerja.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - BKKBN adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang sebelumnya bernama Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Nasional.
Kini, BKKBN mendapat peran sebagai ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada saat pembukaan Rakornas Program Bangga Kencana di Istana Presiden pada 28 Januari 2021 lalu.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin mengatakan, peran tersebut kemudian diperkuat dengan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Di mana, dalam Pasal 6 ayat 2 Peraturan Presiden tersebut di jabarkan strategi nasional Percepatan Penurunan Stunting yang diantaranya melalui peningkatan komitmen stakeholder/pemangku kepentingan, serta peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: BKKBN RI Tekan Stunting Lewat Akselerasi Kegiatan Penurunan Stunting 2023
"Menindaklanjuti strategi tersebut, maka BKKBN melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penguatan Program Bangga Kencana dan Upaya Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja," ucapnya saat menghadiri Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Gedung Serbaguna Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Kamis (15/6/2023).
Ia pun memiliki target pencapaian penurunan stunting mencapai 14 persen pada 2024, dan 0 persen pada 2030.
Hal itu digencarkan mengingat Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu 70 persen jumlah penduduk Indonesia yang berusia produktif pada 2045.
"Maka, generasi muda sebagai penerus bangsa itu harus kita dorong untuk sehat dan terbebas dari stunting. Sebab, orang yang terkena stunting itu dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh si penderita stunting pada kemudian hari," urai Shodiqin.
"Karena, stunting itu adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan atau sejak kehamilan bayi hingga berusia dua tahun dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak," tambah dia.
Untuk menyukseskan kegiatan sosisalisasi itu, pihaknya turut melibatkan semua unsur mulai dari pemerintah daerah setempat, tokoh agama, tokoh adat serta mitra kerja terkait sebagai upaya mendekatkan Program Bangga Kencana dengan masyarakat dan mewujudkan peran BKKBN dalam mencegah terjadinya anak Stunting di tengah keluarga Indonesia.
"Kami juga berkerjasama dengan Komisi X DPR RI. Terlebih, Komisi X DPR RI memiliki mitra kerja yang banyak, mulai dari Dinas Kesehatan, Balai POM, Disnakertrans, BPJS maupun lain sebagainya termasuk BKKBN ," tutur dia.
Baca juga: BKKBN RI Berkolaborasi Bersama DPR RI untuk Siapkan Generasi Muda Unggul dan Berdaya Saing
"Nah, tugas Komisi X DPR RI sendiri, disamping mengesahkan Undang-Undang dan lain sebagainya juga mengesahkan anggaran APBN termasuk usulan kegiatan BKKBN . Atas dasar itulah pelaksaan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana terus digencarkan," imbuh Shodiqin.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto, menyebut bahwa pihaknya memiliki lingkup tugas di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.
Untuk itu pihaknya turut berkomitmen untuk memerdekakan anak Indonesia dari stunting .
"Ada banyak cara positif untuk mempunyai keturunan atau anak yang pintar dan terbebas dari stunting . Mulai dari nikah dan hamil dalam cukup usia, pemberian gizi yang cukup bagi ibu hamil dan bayu, peran lingkungan terutama suami dalam kehamilan istri, hingga pemberian stimulasi dan imunisasi bayi," katanya.
"Untuk itu, mari bersama-sama mewujudkan anak yang sehat atau bayi yang sehat. Karena, dari lahirnya generasi sehat itulah masa depan kehidupan penerus generasi bangsa Indonesia akan berjalan lebih baik dari sebelumnya," tambah Sukamto. ( Tribunjogja.com )
Semarak Sibakul Sambut Akhir Tahun 2024 : Transformasi UMKM DIY agar Cepat Naik Kelas |
![]() |
---|
BRI Salurkan 1.000 Paket Sembako magi Masyarakat Kurang Mampu di Kelurahan Jakarta Timur |
![]() |
---|
Wakil Komisi B DPRD Bantul Edy Prabowo Dorong Optimalisasi Peningkatan Potensi Wisata |
![]() |
---|
Lakukan Touring Mobil Listrik Jelang Nataru, Samsul Akui Puas Dengan Infrastruktur Penunjang PLN |
![]() |
---|
New Experience with New Honda Scoopy, Sensasi Gaya Berkendara Unik dan Fashionable |
![]() |
---|