Cerita Lansia Asal Ekuador Hidup Lagi, Sebelumnya Dinyatakan Meninggal dan Dimasukan Peti Mati 4 Jam

Seorang lansia asal Ekuador bangkit dari kematian setelah empat jam berada di peti mati.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Twitter Alerta Mundial
Tangkapan layar video yang memperlihatkan Kebangkitan Bella Montoya di Ekuador. Berita kebangkitan Bella Montoya itu belakangan jadi buah bibir masyarakat Ekuador dan sekitarnya. Bella Montoya adalah sosok perempuan yang sempat dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit, tetapi kemudian ditemukan masih hidup oleh pihak keluarga ketika peti jenazahnya dibuka. 

TRIBUNJOGJA.COM, QUITO - Seorang lansia asal Ekuador bangkit dari kematian setelah empat jam berada di peti mati.

Nenek bernama Bella Montoya (76) tersebut tersebut sebelumnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di rumah sakit Martín Icaza di Kota Babahoyo, Ekuador.

Bella sebelumnya mulai dirawat di rumah sakit tersebut mulai pukul 09.00 waktu setempat.

Oleh dokter, sang nenek langsung mendapatkan penanganan.

Namun pada siang harinya, dokter yang merawat Nenek Bella menyebutkan kalau lansia 76 tahun tersebut sudah meninggal dunia.

Informasi meninggalnya Nenek Bella lantas disampaikan kepada keluarganya.

Setelah dinyatakan meninggal, Nenek Bella langsung dimasukan ke dalam peti jenazah sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Jenazah Nenek Bella berada di dalam peti mati selama 4 jam.

Saat keluarga membuka peti mati, tiba-tiba Nenek Bella yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia bangkit lagi.

Tanda-tanda kehidupan mulai ditunjukan oleh Nenek Bella.

Baca juga: Manusia Kayu Asal Sragen Berpulang, Dimakamkan di Dekat Makam Kembarannya

Dia mulai menggerakan tangan kiri, lalu membuka mata dan mulutnya untuk berusaha bernafas.

Sontak hal itu membuat pihak keluarga kaget karena sebelumnya sang nenek sudah dinyatakan meninggal.

Nenek Bella kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit lagi untuk mendapatkan perawatan intensif.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir pemberitaan Eluniverso, putra Nenek Bella, Gilber Rodolfo Balberán Montoya, bersyukur bahwa Tuhan telah memberi ibunya kesempatan kedua.

Namun, dia meyakini ada kelalaian yang terjadi di rumah sakit terkait penetapan kematian ibunya.

Balberán kemudian menceritakan kronologi meninggalnya sang ibu.

“Saya mengantarnya sekitar pukul 09.00, dan pada siang hari seorang dokter memberi tahu saya bahwa ibu saya telah meninggal,” ungkap Gilber Balberán, sebagaimana dikutip dari surat kebar Eluniverso.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, Bella kemudian dimasukkan ke dalam peti jenazah.

Balberán mengatakan, ibunya berada di dalam peti jenazah dari pukul 14.00 sampai setelah pukul 18.00 waktu setempat.

Kerabat Bella menyaksikan bahwa Bella ternyata memiliki tanda-tanda kehidupan ketika mereka sedang membuka peti jenazah untuk mengganti pakaiannya.

“Ibuku mulai menggerakkan tangan kirinya, membuka matanya, dan mulutnya. Dia berusaha bernapas,” kata Gilber Balberán. Peristiwa "kebangkitan" Bella terekam video dan telah tersebar luas di media sosial berbagai negara.

Video itu memperlihatkan para kerabat atau keluarga dari Bella tengah berusaha membantu "menghidupkan kembali" nenek itu sambil menunggu kedatangan ambulans dari Dinas Pemadam Kebakaran Babahoyo.

Setelah temuan itu, Bella Montoya kemudian dikeluarkan dari peti jenazah dan diletakkan di atas tandu.

Bella lantas dipindahkan dengan ambulans ke rumah sakit Martín Icaza, yang menyatakan perempuan itu meninggal.

"Ibuku menggunakan oksigen. Jantungnya stabil. Dokter mencubit tangannya dan dia bereaksi. Mereka memberi tahu saya bahwa ini bagus, karena itu berarti dia bereaksi sedikit demi sedikit," kata Balberán.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (11/6/2023), Kementerian Kesehatan Ekuador, menyebut Bella dirawat di rumah sakit dengan dugaan stroke dan mengalami henti jantung tanpa merespons manuver resusitasi, sehingga dokter yang bertugas memastikan kematiannya.

Kementerian mengeklaim telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki insiden tersebut dan akan mengawasi perawatan Bella.

Balberán mengaku telah mengunjungi ibunya di unit perawatan intensif rumah sakit pada Minggu.

"Sedikit demi sedikit saya memahami apa yang telah terjadi. Sekarang saya hanya berdoa agar kesehatan ibu saya membaik. Saya ingin dia hidup dan berada di sisi saya," ujarnya. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved