Relokasi Dimulai, Pedagang Pasar Godean Mulai Pindah ke Sidoluhur
Bangunan relokasi ini menempati Tanah Kas Desa (TKD) seluas 8.000 meter persegi dari luas keseluruhan lahan yang digunakan 16.000 meter persegi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Relokasi pedagang Pasar Godean, Kabupaten Sleman resmi dimulai pada Senin (12/6/2023) hari ini.
Ribuan pedagang yang lebih kurang lima bulan lalu telah menempati lahan transit di Sidokarto, kuliner belut dan pasar hobbies hari ini mulai berkemas lalu pindah ke tempat relokasi di Padukuhan Berjo, Sidoluhur.
Di lokasi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman menyediakan tempat yang relatif lebih nyaman dengan daya tampung hingga 1.300 pedagang.
Utami Zeniati, seorang pedagang pasar Godean yang baru saja pindah ke tempat relokasi di Sidoluhur mengatakan dirinya sejak tanggal 1 Juni sebenarnya sudah mulai melakukan persiapan untuk berpindah dari lahan transit Sidokarto menuju tempat relokasi di Sidoluhur.
Tetapi belum bisa langsung pindah karena prosesi perpindahan pedagang diawali dengan kirab Boyongan yang dilakukan bersama paguyuban pedagang pasar pada Sabtu, 10 Juni lalu.
"Per hari ini, saya baru mulai bawa barang dagangan ke lokasi relokasi," kata dia.
Utami berjualan bakpia hingga jenang.
Senin siang, Ia terlihat sedang sibuk menata barang dagangan. Meja panjang disiapkan.
Tangan perempuan 42 tahun itu terlihat cekatan.
Satu persatu kue khas Yogyakarta yang sudah terbungkus bok itu diatur penempatannya sedemikian rupa agar terlihat dan menarik minat para pengunjung.
Utami termasuk pedagang pertama yang menempati los di pasar relokasi. Sebab, beberapa los lainnya di hari pertama pindahan ini terlihat masih ditata.
Bahkan ada los yang masih dibiarkan kosong. Maklum, ini merupakan hari pertama agenda perpindahan pedagang.
Rencananya pedagang diberi waktu untuk pindah hingga 16 Juni mendatang.
Menurut Utami, dirinya bergegas pindahan agar segera mulai berjualan di tempat baru.
"InsyaAllah besok saya langsung jualan. Beberapa pedagang (pindahan) pakai fasilitas mobil angkut gratis tapi saya pindahan mandiri. Biar bisa lebih cepat. Sat set. Dan tidak perlu bingung," ujarnya.
Tempat relokasi pedagang pasar Godean ini berada di Padukuhan Berjo, Kalurahan Sidoluhur.
Bangunan relokasi ini menempati Tanah Kas Desa (TKD) seluas 8.000 meter persegi dari luas keseluruhan lahan yang digunakan 16.000 meter persegi.
Di lokasi tersebut, saat ini sudah terbangun sejumlah fasilitas berupa bangunan utama seperti los, kios dan tlasaran pedagang.
Juga fasilitas pendukung lain seperti musala, ruang pengelola, toilet dan aula.
Bangunan utama menggunakan kerangka baja ringan.
Ini berbeda dengan lahan transit pedagang sebelumnya yang hanya menggunakan kerangka bambu.
Kemudian sudah tersedia instalasi listrik, dan talang air untuk pembuangan air saat hujan.
"Lebih enakan disini (jika dibanding lahan transit)," kata Utami. Ia berharap berjualan di tempat baru akan lebih ramai. Minimal omzetnya bisa setengah dari ketika masih berjualan di Pasar Godean.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Tina Hastani, mengatakan agenda perpindahan pedagang ke tempat relokasi ini dilakukan mulai tanggal 12-16 Juni.
Selama masa perpindahan itu, pihaknya memfasilitasi kendaraan angkut berupa 2 truk dan 4 pikap serta tenaga pengangkut berjumlah 16 orang.
Fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan pedagang secara gratis.
Menurutnya, pasar relokasi di Sidoluhur dapat menampung 1.300 pedagang dari total 1.837 pedagang pasar Godean.
Ada sejumlah pedagang yang memang tidak ikut berjualan ke tempat relokasi.
"Pedagang emas tidak ikut ke tempat relokasi karena faktor keamanan. Kemudian ada pedagang kios juga tidak ikut. Mereka (berjualan) menyewa tempat mandiri. Tetapi tidak kehilangan haknya saat pasar Godean selesai direvitalisasi," kata dia.
Pedagang menempati los, kios maupun tlasaran di pasar relokasi Sidoluhur sesuai nomor undian yang didapat.
Luasan untuk kios rata-rata 2x3 meter. Kemudian los 2x2 meter dan tlasaran 1x2 meter.
Menurut Tina, tidak semua loas, kios dan tlasaran luasannya sama. Ada yang ukurannya lebih kecil namun tidak banyak.
Hal ini karena pihaknya mengakomodir supaya lebih banyak pedagang yang bisa berjualan.
"Ada kurang lebih 300an pedagang membuat surat pernyataan tidak mau ikut ke pasar relokasi. Karena kami membangun pasar relokasi ini kan disesuaikan dengan pedagang yang mendaftar. Tapi setelah melihat pembangunan pasar relokasi mereka pada ingin ikut, jumlahnya 200an pedagang. Akhirnya kami menata lagi. Ada sebagian yang nyesek, mengurangi ukuran los. Kemudian ada juga pedagang yang tadinya punya tiga, cuma dapat satu. Agar semua bisa ikut," kata dia.(*)
Aturan Penutupan Saluran Drainase di Area Permukiman, Ini Penjelasan DPUPKP Sleman |
![]() |
---|
Larangan Penambangan Pasir Lereng Merapi, Warga Kini Ikut Tanam Kopi |
![]() |
---|
Pemkab Sleman Siapkan Rp13 Miliar untuk Bonus Atlet Porda XVII DIY 2025 |
![]() |
---|
PSS Sleman Waspadai Serangan Balik Persiku Kudus, Ansyari: Kita Harus Main Baik |
![]() |
---|
Tabrakan Dua Motor di Gamping Sleman, Pengedara Alami Luka-luka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.