PSS Sleman: Ketika Marian Mihail Bicara tentang Suporter

TRIBUNJOGJA.COM- Eks pelatih Rumania periode 1982/86 yakni Marian Mihail, memulai tugasnya sebagai juru taktik anyar PSS Sleman, Rabu (10/5/2023) kemarin.

Tanggung jawab berat ada di pundak pelatih kelahiran kota Brasov, 7 Mei 1958, apalagi menengok jebloknya prestasi Laskar Sembada di kompetisi musim lalu.

Marian Mihail mengaku sangat bahagia dan senang, terkait dukungan yang diberikan suporter pada tugas perdananya memimpin latihan tim PSS.

"Saya sangat bahagia dengan kehadiran suporter di latihan kali ini karena mereka bagian dari keluarga besar PSS. Kami bertanding untuk kebahagiaan mereka. Saya menginginkan para pemain memiliki rasa tanggung jawab besar kepada suporter," ungkapnya.

"Kita harus memberikan segalanya kepada suporter agar mereka bahagia dan bangga. Saya berharap ini menjadi musim yang sukses untuk kita semua,"

Lebih lanjut, Marian Mihail mengaku dengan waktu persiapan yang relatif panjang, ia merasa lebih nyaman karena sedikit banyak mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelebihan serta kelemahan para pemain untuk setiap harinya.

"Sesegera mungkin saya bersama tim pelatih ingin mengetahui secara pasti apa yang bisa kami lakukan untuk para pemain," kata Mihail.

Sementara itu, antusiasme tinggi ditunjukkan kapten Kim Jeffrey Kurniawan, menyongsong musim kompetisi yang baru.

Ayah dari Kingsley Kurniawan ini juga merasa senang dengan kehadiran talenta muda dari PSS Development Center yang ikut bergabung latihan.

"Enak dilihat banyak pemain muda gabung. Mungkin skuad belum terlalu komplit jadi kesempatan bagus bagi para pemain muda bergabung bersama tim utama, itu pengalaman bagus,” ungkap Kim.

"Saya pikir cukup lancar latihan perdana, tidak banyak adaptasi yang berlebihan atau tidak perlu, jadi langsung akrab dengan seluruh staff baru. Saya melihat potensi cukup baik untuk musim ini," lanjutnya.

Pria yang identik dengan nomor punggung 23 di skuad Laskar Sembada juga memberikan apresiasi atas kedatangan pelatih baru di tubuh Super Elang Jawa karena faktor jam terbang yang mereka miliki.

"Bagus serta sudah terlihat mereka memiliki pengalaman banyak. Saya selalu bilang walaupun mereka dari luar negeri bahasanya tidak sama, tapi sepak bola memiliki bahasanya sendiri. Jadi tidak masalah," ujar Kim.

Menurut Kim, latihan perdana hari ini memberikan warna yang berbeda dengan pola komunikasi yang terbuka dan langsung.

"Mereka juga terlihat memiliki visi yang bagus serta sering berkomunikasi, sering memberi tahu apa yang harus diperbaiki secara langsung," tuturnya.