Berita Sleman Hari Ini

Pemkab Sleman Alokasikan Bantuan Rp 200 Juta Per Lokasi TMMD Sengkuyung 2023 

Pada tahun ini, TMMD Sengkuyung dan karya bakti rencananya digelar di 17 lokasi yang tersebar di 17 Kapanewon se-Kabupaten Sleman . 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Pemkab Sleman
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (PMK) Sleman, Samsul Bakri (baju putih) menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk TMMD tahap 1 tahun 2023, di Dinas PMK Sleman, Rabu (3/5/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kodim 0732/Sleman bersama Pemerintah Kabupaten Sleman kembali bersinergi untuk melaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung pada 10 Mei hingga 8 Juni 2023 mendatang.

Pada tahun ini, TMMD Sengkuyung dan karya bakti rencananya digelar di 17 lokasi yang tersebar di 17 Kapanewon se-Kabupaten Sleman

Adapun TMMD Sengkuyung digelar di Tempel, Gamping, dan Godean.

Kemudian 14 lainnya merupakan Karya Bakti. Pemkab Sleman telah mengalokasikan bantuan senilai Rp 200 juta per lokasi TMMD Sengkuyung.

Sedangkan untuk Karya Bakti, alokasi bantuannya adalah Rp 60 juta rupiah per lokasi.

"InsyaAllah nanti akan dilakukan pembukaan di Kapanewon Tempel pada hari Rabu tanggal 10 Mei 2023. Akan dibuka langsung oleh Bupati Sleman di Lapangan Lumbungrejo," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (PMK) Sleman , Samsul Bakri, setelah penandatangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk TMMD 2023, di Dinas PMK Sleman, Rabu (3/5/2023). 

TMMD sendiri dilaksanakan untuk meningkatkan sinergitas antara masyarakat, pemerintah, serta TNI dalam melaksanakan pembangunan.

Terutama pembangunan di tingkat kalurahan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. 

Pasiter Kodim 0732/Sleman, Kapten Inf Sujana menyampaikan, TMMD merupakan program kerja sama lintas sektoral antara TNI dengan lembaga pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Menurutnya, pada TMMD Sengkuyung 2023 ini, ada beberapa sasaran yang ingin dicapai baik sasaran fisik maupun non fisik.

"Untuk fisik seperti pembangunan corblok jalan, talud, dan pembangunan untuk rumah tidak layak huni (RTLH). Sementara untuk sasaran non fisiknya adalah pencegahan stunting dengan meningkatkan peran posyandu dan posbindu PTM (penyakit tidak menular), wawasan kebangsaan dan bela negara, kamtibmas, (pencegahan) kejahatan jalanan dan bullying," tutur dia. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved