Berita Sleman Hari Ini
Ponirah Istri Mbah Maridjan Tutup Usia, Sosoknya Dikenal Sederhana
Istri mendiang Mbah Maridjan, Ponirah meninggal dunia di usia 93 tahun di kediamannya, Hunian Tetap (Huntap) karang Kendal Umbulharjo
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Istri mendiang Mbah Maridjan, Ponirah meninggal dunia di usia 93 tahun di kediamannya, Hunian Tetap (Huntap) karang Kendal Umbulharjo, Sleman, Senin (1/5/2023).
Semasa hidupnya, almarhumah dikenal sosok biasa dan hidup dalam kesederhanaan.
"Sosoknya biasa saja, sederhana. Mbakyuku itu manusia biasa. Uripnya sederhana," kata Adik sepupu Mbah Maridjan, Mbah Rejo Diyono, ditemui di sela prosesi pemakaman Mbah Ponirah.
Baca juga: Cerita Kedua Pihak Kronologi Wanita Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu Medan
Jenazah Mbah Ponirah dimakamkan berdekatan dengan pusara suaminya, Mbah Maridjan, di Sasonoloyo padukuhan Srunen, Glagaharjo, Cangkringan.
Menurut Mbah Rejo, sosok Ponirah hidup sederhana meskipun kelima anaknya bisa dikatakan sudah berkecukupan.
Panut, anak pertama Mbah Ponirah sekarang berjualan di petilasan Mbah Marijan di Kinahrejo.
Kemudian, ada yang tinggal di Pogung, Mlati.
Asih sendiri melanjutkan tugas bapaknya sebagai Juru kunci Gunung Merapi.
Anaknya yang lain, Widodo dan Sulami tinggal di Jakarta.
Menurut Mbah Rejo, kakak sepupunya itu meninggal dunia karena sakit tua. Umurnya sudah 93 tahun.
"Aktifitasnya, (sebelum meninggal) sudah istirahat di rumah," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Mbah Ponirah meninggal dunia pada Senin (1/5/2023) pagi sekira pukul 7.20 WIB.
Almarhumah meninggalkan 5 anak dan 13 cucu. Anak keempat Mbah Ponirah, Asih bercerita di mata keluarga besar, sang Ibu merupakan sosok yang baik hati.
Sayang terhadap anak maupun cucunya. Tidak pernah membeda-bedakan kasih sayangnya terhadap anak maupun cucu
"Simbok itu begitu. Momong anak-putu. Tidak membedakan, itu anak maupun cucu," kata Pria yang bergelar Mas Kliwon Suraksohargo Asihono.
Asih adalah anak keempat dari lima bersaudara, pasangan Mbah Maridjan dan Mbah Ponirah.
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengangkatnya menjadi Juru Kunci Merapi pada 4 April 2011, menggantikan ayahnya, mendiang Mbah Maridjan, yang meninggal saat terjadi erupsi Gunung Merapi pada Oktober 2010.(rif)
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.