Momen Libur Lebaran Idulfitri 2023, Kusir Andong hingga Sopir Becak Motor Kebanjiran Orderan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -  Sejumlah wisatawan tampak senang menikmati waktu libur Lebaran Idulfitri 2023 di Malioboro dengan menunggangi andong.

Koordinator Ketertiban dan Kamanan Andong, Marjiono, menyampaikan, momen tersebut menjadi keberkahan tersendiri bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata, khususnya jasa perjalanan wisata menggunakan andong.

"Memang, sejak H+1 lebaran ini, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan dan itu membawa dampak baik terhadap permintaan wisatawan untuk diantar keliling Malioboro menggunakan andong," ucapnya kepada Tribunjogja.com di Malioboro , Minggu (30/4/2023).

Walau saat Ramadan IdulFitri 2023 sempat mengalami penurunan orderan, namun kali ini ia bisa mendapatkan enam kali orderan perjalanan wisata menggunakan andong dalam waktu sehari.

"Ramadan kemarin sempat ada yang enggak dapet orderan karena wisatawan itu tidak terlalu ramai ya. Jadi sekarang ini sudah ada kemajuan dan permintaanya banyak," jelas laki-laki yang berasal dari Kabupaten Bantul.

"Dan kalau dibandingkan dengan hari-hari biasa, orderan itu masih banyak saat lebaran ini. Kalau hari-hari biasa juga orderan paling tidak hanya satu atau dua kali saja," tambah dia.

Meski permintaan tinggi, Marjiono mengaku tak akan menaikkan tarif terhadap penumpang andong.

Dalam satu kali perjalanan, dirinya hanya mematok harga sebesar Rp150-Rp200 ribu.

Harga itu diberikan sesuai dengan rute perjalanan. 

"Rata-rata wisatawan itu minta untuk putar-putar Malioboro saja. Tapi ada juga yang ke arah Keraton, karena biasa yang naik andong itu dari kalangan keluarga, ada bapak, ibu dan anak," tutur Marjiono.

Rasa senang dalam meraup pundi-pundi rupiah saat momen Lebaran Idulfitri 2023 juga dirasakan oleh pelaku usaha lainnya. Satu di antaranya yakni pelaku usaha jasa perjalanan menggunakan becak motor di Jalan Malioboro.

"Geliatnya alhamdulillah, pada saat ini sudah luar biasa dari pada Lebaran tahun-tahun lalu lebih bagus tahun sekarang dan dari pada hari-hari biasa. Kalau hari-hari biasa itu sopir becak motor cuma dapat omzet Rp100-Rp200 ribu, kalau saat ini bisa lebih dari segitu. Syukur-syukur bisa dapet omzet Rp300 ribu," urai Ismoyo (41) yang merupakan satu di antara sopir becak motor di Malioboro . 

"Memang omzet itu tidak satu kali tarikan, karena itukan tergantung tamunya ya. Kalau kami kan becak kadang satu kali tarikan ada yang dapet Rp10 ribu, ada yang Rp20 ribu, ya itu tergantung tamu dan perjalanannya ke mana ya," imbuh Ismoyo.

Akan tetapi, pada saat ini orderan penumpang becak motor yang ia terima bisa mencapai 15-20 orderan dalam satu hari.

"Karena permintaan tamu atau penumpang itu kan berbeda-beda ya. Kadang juga mereka minta diantarkan untuk mencari oleh-oleh seperti bakpia, batik dan juga kaos dan kami kadang merangkap sebagai pemandu. Jadi kalau tamu tanya ini apa ini apa, itu secara enggak langsung kita kasih tahu," tutup Ismoyo. ( Tribunjogja.com )