Berita Bisnis Terkini
Tips Atur Keuangan dari Pakar UGM Jelang Lebaran, Jangan Lebih Besar Pasak daripada Tiang
Uang itu tidak dihabiskan sepenuhnya untuk kebutuhan Lebaran dengan cara membuat perencanaan anggaran dengan kebutuhan skala prioritas.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Hari raya Lebaran selalu identik dengan pakaian baru, kue dan ketupat.
Tidak heran di saat menjelang Lebaran masyarakat berbondong-bondong datang ke pasar, supermarket hingga mal untuk berbelanja kebutuhan.
Belanja Lebaran jika tidak dikelola dengan bijak dengan menahan diri untuk banyak berbelanja bisa menyebabkan pengeluaran jadi berlebihan bahkan bisa menguras isi kantong.
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM , Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D., menyampaikan bahwa setiap orang dapat berhemat dengan mengelola keuangan yang bijak.
Uang itu tidak dihabiskan sepenuhnya untuk kebutuhan Lebaran dengan cara membuat perencanaan anggaran dengan kebutuhan skala prioritas.
“Mulailah dengan membuat anggaran dan prioritas untuk pengeluaran Idulfitri termasuk zakat, sedekah, hadiah, pakaian, makanan dan aktivitas lainnya. Ini akan membantu menghindari pengeluaran berlebihan dan menjaga keuangan tetap terkendali,” kata Akbar, Kamis (13/4/2023).
Ia menyarankan sebaiknya melakukan belanja Lebaran lebih awal.
Sebab, dengan berbelanja lebih awal, justru dapat menghindarkan dari sikap ketergesa-gesaan dengan tawaran harga barang kebutuhan yang lebih tinggi.
“Bandingkan harganya, cari obral dan diskon jika memungkinkan,” jelasnya.
Selain itu, saat belanja Lebaran sebaiknya difokuskan pada hal-hal fungsional saja, kesampingkan kebutuhan tersier.
Apabila memiliki kelebihan uang, ia menyarankan untuk digunakan membantu masyarakat yang membutuhkan atau bersedekah.
Tidak sedikit di sekitar lingkungan tempat tinggal kita pendapatannya menurun karena dampak pandemi atau menjadi korban PHK.
“Jika ada kelebihan uang sangat disarankan untuk membantu yang kesusahan,” tuturnya.
Namun, yang tidak kalah lebih penting dalam kondisi sekarang ini alangkah baiknya lebih menjaga, mengedepankan kesederhanaan dan fokus pada semangat Idulfitri yang sebenarnya, yaitu silaturahmi, serta menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman untuk saling maaf memaafkan. ( Tribunjogja.com )
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.