Yamaha Jog ZR 1997, Skutik 2-Tak Langka Besutan 'Garpu Tala'
"Motor ini saya dapat second, tepatnya 2018 silam ketika tren motor 2-tak belum terlalu booming seperti saat ini," ujar Febri kepada Gaspol 52 Tribun
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Di Indonesia, skuter matik (skutik) yang satu ini mungkin terdengar asing. Padahal, skutik berdapur pacu 50cc ini cukup populer di Jepang hingga pasar Amerika.
Skutik mungil tersebut ialah Yamaha Jog, yang pertama kali diluncurkan di Jepang tahun 1983 dan mulai dipasarkan di pasar Amerika mulai tahun 1986.
Satu di antara pemilik skutik mungil 2-tak nan langka besutan pabrikan berlogo garpu tala ini ialah Febrian Firdaus. Febri, sapaan akrabnya menceritakan, Yamaha Jog ZR lansiran 1997 miliknya ia dapat pada tahun 2018 lalu.
Awalnya, Febri tak menyangka jika skutik yang diinformasikan oleh salah seorang rekannya merupakan besutan Yamaha. Sebab ia awalnya mengira skutik tersebut buatan Cina yakni Sanex QJ50 yang juga memiliki bentuk body mungil.
Baca juga: Band Pop Asal Yogyakarta Taksu Rilis Single Terserah
"Motor ini saya dapat second, tepatnya 2018 silam ketika tren motor 2-tak belum terlalu booming seperti saat ini," ujar Febri kepada Gaspol 52 Tribun Jogja, beberapa waktu lalu.
"Informasi perihal Yamaha Jog ZR ini saya dapatkan dari seorang teman yang kebetulan melihat motor ini dikendarai oleh satpam di sebuah pabrik. Awalnya saya tidak langsung percaya, sebab skutik 2-tak itu kan umumnya mocin (motor Cina-red) seperti Sanex," lanjutnya.
"Tapi teman saya ini kukuh mengatakan kalau motor yang dia lihat memang matic 2-tak Yamaha. Akhirnya, saya coba cek langsung dan ternyata benar motor ini dikendarai oleh satpam pabrik. Setelah ngobrol, diketahuilah bahwa Yamaha Jog ZR ini dimiliki langsung oleh pemilik pabrik dan ini merupakan motor yang digunakan untuk kebutuhan operasional," tambahnya.
Setelah mencoba bernegosiasi, akhirnya Febri diperkenankan membeli skutik mungil tersebut dengan harga yang relatif sudah tinggi saat itu yakni di atas Rp 10 jutaan.
Febri mengatakan, alasannya rela merogoh kocek yang tak sedikit untuk membeli Yamaha Jog ZR tersebut lantaran unitnya yang langka di Tanah Air.
"Memang benar Yamaha Jog ini ada banyak tipe. Tapi untuk tipe ZR ini saya belum menemukan unit lainnya di Indonesia. Kalau tipe Z dengan tahun yang sama yakni 1997, itu ada yang punya," jelasnya.
"Perbedaan dua tipe ini hanya sedikit, tidak signifikan. Dari body, ada sedikit perbedaan. Tapi untuk tipe ZR ini kaliper bawaannya memang sudah Brembo dan bisa dibilang Yamaha Jog ini versi special editionnya," tambah pehobi motor 2-tak ini.
Butuh proses yang relatif panjang untuk Febri merestorasi alias mengembalikan kondisi Yamaha Jog ZR ini seperti ke wujud aslinya. Pasalnya, saat pertama kali Febri beli, kondisi body Yamaha Jog ZR ini hampir sebagian besar mengalami kerusakan lantaran faktor usia.
"Bodynya banyak yang patah, shock depan kondisinya juga tidak berfungsi. Kalau mesin masih orisinil dan belum ada part-part yang diganti, tapi tetap saja butuh perbaikan," ujarnya.
Diakuinya, tantangan terberat dalam proses restorasi Yamaha Jog ZR ini ialah bagian body yang bahkan harus ia datangkan langsung dari sejumlah negara seperti Jepang dan Cina.
"Beli body pun tidak semuanya tersedia, misal bagian spakbor belakang yang saya nggak dapat. Bagian termahal dalam proses restorasi Yamaha Jog ZR ini juga bagian body, lebih dari Rp 6 jutaan. Kalau untuk totalnya saya juga tidak tahu pasti, karena dikerjakan secara bertahap," jelas Febri.
Sedangkan untuk bagian mesin, Febri menyematkan boring set baru di Yamaha Jog ZR miliknya. Sedangkan untuk karburator, Febri masih mempertahankan bawaan aslinya.
Menilik spesifikasinya, Yamaha Jog ini memang tergolong ringan sebab hanya memiliki bobot kurang lebih 60 kg, sehingga lincah saat dikendarai. Yamaha Jog ini dibekali mesin satu silinder, 2-tak, berpendingin udara, yang menghasilkan 6,3 hp pada 7.000 rpm dan torsi 0,67 kg.m pada 6.500 rpm.
Desainnya modern pada saat itu dan mencerminkan standar global Yamaha, dengan garis-garis lurus dan hampir futuristik.
Febri mengungkapkan, sejauh ini motor Yamaha Jog ZR miliknya sudah menerima banyak tawaran namun ia belum mau melepasnya lantaran harga yang belum cocok.
"Tawaran tertinggi sudah di angka Rp 24 jutaan, tapi belum niat dilepas. Masih menunggu harga yang cocok," pungkasnya.
Skutik 2-Tak Naik Daun
Motor matic 2-tak sempat mengaspal di Indonesia awal tahun 2000-an.
Namun pamornya tertutup motor bebek saat itu, seperti Honda Astrea maupun Supra.
Selain Yamaha Jog yang 'gaib' jumlah unitnya, sejumlah skutik 2-tak lainnya juga diburu kolektor, misal merk Sanex atau Kymco.
Selain unitnya yang langka, alasan lainnya skutik 2-tak jadi incaran ialah karena bentuknya unik atau nyeleneh tidak seperti skutik sekarang.
Tapi tentu saja, ada harga yang harus dibayar mahal jika tertarik untuk merestorasi, merawat, dan mengoleksi beberapa skutik 2-tak langka ini.
Lantaran termasuk motor langka dan sparepartnya juga langka, biaya restorasinya lumayan mahal dan memakan waktu yang lama untuk membangunnya. (Han)
PSLH UGM dan Tribun Jogja Bersinergi untuk Edukasi Lingkungan dan Literasi Hijau |
![]() |
---|
Sinergi dan Kolaborasi, Komitmen UMY dan Tribun Jogja untuk Kemajuan, Ini Strateginya |
![]() |
---|
UAJY dan Tribun Jogja Matangkan Konsep Kolaborasi "Jejak Hijau" untuk Isu Keberlanjutan |
![]() |
---|
Tribun Jogja dan PUSPAR UGM Bersinergi, Fokus Edukasi Pariwisata Berkelanjutan |
![]() |
---|
Kupas Tuntas Sawit: Kepala PSPG UGM Luruskan Mitos Tentang Sawit dan Sorot Perannya bagi Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.