PRSI DIY Untuk Kali Pertama Kirim 10 Atlet Loncat Indah ke Kejuaraan Internasional di Jakarta
DI Yogyakarta akhirnya memiliki atlet loncat indah yang akan tampil di turnamen internasional terbuka di Jakarta. Turnamen bertajuk 3rd Tirta Taruna
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DI Yogyakarta akhirnya memiliki atlet loncat indah yang akan tampil di turnamen internasional terbuka di Jakarta.
Turnamen bertajuk 3rd Tirta Taruna International Diving and Artistik Swimming Championship digelar di Kolam Renang GBK Aquatik Senayan itu digelar Jumat (17-18/3/2023) .
Ini untuk pertama kali Pengda PRSI DIY mengirim atlet loncat indah di sebuah kejuaraan. Ada 10 atlet muda DIY yang tampil untuk kategori pemula.
Baca juga: Jadwal TV Liga Inggris Pekan 28 di SCTV Vidio: Arsenal Chelsea Newcastle, MU City di Piala FA
Sebanyak 10 atlet itu antara lain; Titus Putra Aristianto (kelahiran 13 Januari 2012), Gebrina Citra Arista (kelahiran 16 November 2011), Nurmalita Arsha Aristawati (kelahiran 17 April 2010), Gaudensius Yodha Sinuci (kelahiran 27 Oktober 2010), Fahriza Dewi Fitriani (kelahiran 20 September 2009), Arif Kurniawan (kelahiran 23 Mei 2011), Antonetha Pamela Deo Gratias Zonggonau (kelahiran 7 Juni 2014), Amelia Ratna Nur Fitriani (kelahiran 14 Oktober 2014), Luisa Alexandrina Putri Veronique (kelahiran 12 Desember 2010), Jasmine Rasendriya Maheswari (kelahiran 25 Juli 2014).
Ketua Umum Pengda PRSI DIY Maryanto menuturkan tidak ada target dari keikutsertaan mereka. Menurut Ketua Umum para atlet lebih baik mencari pengalaman dan menikmati lomba dengan teman-teman dari daerah lain.
"Mereka yang tampil di sana itu bukan lawan tetapi teman. Jadi, kalian bisa menikmati lomba dn tidak usah berpikir yang lain. Bila ada yang berprestasi, kalian bisa tukar pikiran bagaimana mereka bisa meraihnya," ujar Maryanto saat melepas atlet di Depok Sport Centre, Sleman, Kamis, (16/3/2023).
Maryanto mengatakan tidak ada target karena DIY bau pertama kali mengirim atlet untuk subcabor loncat indah. Apalagi selama ini DIY memang tak memiliki atlet untuk subcabor tersebut.
"Ini tentu menggembirakan karena DIY sudah memiliki atlet loncat indah. Kami harus mengembangkan subcabor itu karena memiliki peluang dan potensi bagus di kejuaraan nasional. Saat ini hanya 6 atau 7 provinsi yang mendominasi subcabor itu," sambung dia.
DIY, selama ini, tak memiliki atlet untuk loncat indah. Banyak faktor yang menjadikan atlet subcabor itu minim atau bahkan sama sekali tidak ada.
Selain tidak adanya fasilitas papan, DIY tak memiliki pelatih untuk loncat indah.
Baca juga: Menikmati Pasar Malam Bernuansa Indische di Goedenavond Kotabaru
"Kini sudah ada pelatih dan fasilitas papan untuk 1 meter dan 3 meter. Kami juga sudah memiliki atlet yang dibina sejak tiga bulan terakhir. Mereka dikirim ke kejuaraan ini untuk mendapatkan pengalaman. Apalagi, turnamen diikuti atlet dari negara lain seperti Filipina dan Malaysia," kata Vinka. (tsf)
| 35 Atlet Paralympic Bakal Bertanding di Kejuaraan Provinsi 2025, Ini Kata Ketua NPCI Klaten |
|
|---|
| Raihan Medali Melonjak, Bonus Atlet Gunungkidul Naik Rp500 Juta dari Perkiraan Awal |
|
|---|
| Kisah Rindiantika, Atlet Difabel dari Sleman ke Panggung Asia Tenggara |
|
|---|
| Tingkatkan Kualitas Pelatihan Atlet Muaythai, AWMI Gelar Trainer Certification |
|
|---|
| Pemkab Sleman Sudah Berhitung, Bonus Atlet Porda DIY Tahun Ini Bisa Naik 10 Persen |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.