Piala Tiga Mahkota Pordasi 2023 di Bantul Diikuti 92 Kuda dari 11 Provinsi

DIY akan menjadi tuan rumah seri perdana Kejuaraan Berkuda Piala Tiga Mahkota Pordasi 2023. Ajang itu akan dihelat di Lapangan Pacu Kuda Sultan Agung

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Taufiq Syarifudin
Panitia penyelenggara berfoto usai memberikan keterangan kepada wartawan di Bantul, Jumat (17/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - DIY akan menjadi tuan rumah seri perdana Kejuaraan Berkuda Piala Tiga Mahkota Pordasi 2023. Ajang itu akan dihelat di Lapangan Pacu Kuda Sultan Agung Bantul Yogyakarta, Minggu (19/3/2023).

Sejatinya seri perdana ajang ini digelar di Ibu Kota, DKI Jakarta. Akan tetapi kali ini tempat perlombaan pacuan kuda Pulomas di Jakarta Timur tidak bisa digunakan.

Baca juga: Perkuat City Branding Kota Yogyakarta Melalui Kawasan Cagar Budaya

Wakil ketua penyelenggara kejuaraan, Prasetyo mengatakan ajang ini kemudian dialihkan ke DIY dan bekerjasama dengan Pordasi DIY. Dalam seri ini akan diikuti oleh peserta yang berasal dari 11 provinsi di Indonesia, diantaranya; DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat dan lain-lainnya.

"Piala Tiga Mahkota adalah kejuaraan pacu kuda paling bergengsi di Indonesia. Nantinya akan ada 92 kuda yang terbagi dala 16 race. Tujuan kita untuk mencari kuda yang berhasil juara dalam 3 seri," kata Prasetyo kepada wartawan di Bantul, Jumat (17/3/2023).

Untuk diketahui lomba ini merupakan kejuaraan pacu kuda Pordasi yang harus diselenggarakan. Dalam agendanya, ajang ini bakal diselenggarakan dalam tiga seri. 

Untuk Seri 1 jarak pendek 1200 meter sprint, kemudian disambung bulan Mei dengan Seri 2 jarak menengah 1600 meter. Dan untuk seri final akan menempuh jarak 2000 meter.

Dalam jangka 50 tahun terakhir, Indonesia melakukan sebuah penelitian untuk meningkatkan kualitas kuda. Caranya PB Pordasi kerjasama dengan Pengprov DKI melakukan perkawinan silang antara kuda lokal dan import.

"Sampai kini terhitung sudah sampai 7 generasi disilang. Nah kuda yang tanding itu adalah kuda hasil program upgrading, silangan kuda lokal dan impor. Kemudian nantinya Pordasi tetapkan ada kuda pacu trah Indonesia yang cocok iklim tropis, disenangi karena induknya lokal, jantan dari asing," bebernya.

Selanjutnya, Ketua Umum Pordasi DIY, Harsoyo mengatakan penyelenggaraan seri 1 ajang ini merupakan keputusan hasil rakernas pordasi di Siak Riau beberapa waktu lalu.

"Semua perizinan sudah kami kantongi, dan persiapan sudah hampir 100 persen. Semoga ajang ini bisa berjalan dengan lancar, dan kami akan berusaha sebaik mungkin," kata Harsoyo.

Sebagai informasi, total hadiah yang diberikan di Seri 1 ini sebesar 360 juta rupiah. Selanjutnya penyelenggaraan ini diharapkan tak hanya berdampak pada kualitas kuda yang meningkat, melainkan menjadi ajang untuk hiburan masyarakat. (tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved