Wonderful Riau Island
FAKTA-FAKTA Wihara Ksitigarbha Bodhisattva, Wihara Patung Seribu di Tanjungpinang Kepri
Intip megahnya Wihara Ksitigarbha Bodhisattva atau Wihara Patung Seribu di Pulau Bintan, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM - Wihara atau kerap disebut juga sebagai Vihara adalah rumah ibadah bagi umat Budha.
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki sejumlah wihara unik yang tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tempat wisata.
Salah satu wihara unik di Kepri adalah Wihara Ksitigarbha Bodhisattva yang disebut pula Wihara Ksitigarbha Bodhisatvva. Orang juga menyebut wihara ini sebagai Wihara Patung Seribu.
Selain itu, ada juga yang menyebut tempat ibadah ini sebagai Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau Vihara Patung Seribu.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Masjid Agung Natuna di Lembah Gunung Ranai, Megah Filosofis Mirip Taj Mahal India
Baca juga: FAKTA-FAKTA Wihara Avalokitesvara Graha di Tanjungpinang Kepri, Wihara Terbesar se-Asia Tenggara
Seperti namanya, di wihara ini ada banyak sekali patung yang berjajaran, membuat para wisatawan yang datang terpukau karena kemegahannya.
Nama wihara ini memang Wihara Patung Seribu, tapi jumlah patung yang berjajar tidak sampai 1.000 patung, melainkan hanya sekitar 500-an patung.
Apa lagi hal istimewa dari wihara ini?
Simak fakta-fakta menarik tentang Wihara Ksitigarbha Bodhisattva atau Wihara Patung Seribu di Kepri.
1. Wihara populer di Pulau Bintan, Kepulauan Riau
Lokasi Wihara Ksitigarbha Bodhisattva atau Wihara Patung Seribu berada di Jalan Asia Afrika Kilometer 14, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Pulau Bintan Kepulauan Riau.
Anda bisa klik alamat di atas untuk melihat titik lokasi Wihara Ksitigarbha Bodhisattva dan ulasannya melalui Google Maps.
Keunikannya membuat wihara ini populer di kalangan masyarakat.
Sebagai informasi, tempat wisata di Pulau Bintan ini memiliki tiga titik lokasi yang terdaftar di Google Maps.
Ada 500 Lohan Temple, Patung Seribu, dan Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva.
Sampai artikel ini ditulis, sudah ada total lebih dari 1.000 ulasan tentang Wihara Ksitigarbha Bodhisattva di ketiga titik lokasi tersebut.
Jefri, petugas di Wihara Ksitigarbha Bodhisattva mengatakan, wisata Patung Seribu di wihara ini sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Bahkan saat akhir pekan, yakni pada hari Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung bisa mencapai 500 orang lebih.
“Kalau hari biasa pengunjung (yang datang) paling 80 - 150 (orang), yang paling banyak itu Sabtu-Minggu,” ungkap Jefri, Kamis (8/12/2022), seperti dikutip Tribunjogja.com dari TribunBatam.id.
Menurut keterangan Jefri, banyak masyarakat yang tertarik datang ke Wihara Patung Seribu saat momen Imlek.
Biasanya, saat Tahun Baru Imlek, ada banyak peziarah yang ibadah di wihara ini.
2. Masa pembangunan 14 tahun
Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di kebudayaan.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva dibangun selama 14 tahun lamanya.
Diwartakan TribunBatam.id, Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva mulai dibangun pada 2006 lalu.
Jika Anda datang ke Wihara Patung Seribu ini, Anda bisa merasakan atmosfer unik yang tidak terlupakan.
Diwartakan Kemendikbud, Anda harus melewati bangunan besar yang menyerupai gerbang kota kuno untuk masuk ke kompleks Wihara Patung Seribu.
Memasuki gerbang kono itu membuat pengunjung bisa merasakan atmosfer unik, seakan-akan dibawa masuk ke dalam negeri lain, negeri yang tenang, di mana waktu berjalan dengan sangat lambat.
Bebatuan tersusun rapi hingga membentuk sebuah bangunan besar.
Di bagian atas, ada bangunan dengan atap bertingkat khas Negeri Tiongkok dengan hiasan patung naga.
Gerbang itu menjadi terlihat semakin megah dan gagah.
3. Patung setinggi manusia, masing-masing Rp 25 juta
Sejumlah 500 patung setinggi 1,7 meter sampai 2 meter, ditata dengan rapi, disejajarkan, membentuk pemandangan yang indah.
Melansir TribunBatam.id, Patung Seribu di Wihara Ksitigarbha Bodhisattva dibuat dari granit muda impor.
Granit muda yang dipakai untuk membuat Patung Seribu tersebut berasal dari China.
Diwartakan Kemendikbud, Bobby Jayanto selaku Pembina Yayasan Ling Shan Ji Yu Si sekaligus pengelola Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, menyebutkan bahwa harga 1 unit patung mencapai Rp 25.000.000.
Uang pembuatan patung didapat dari para donatur. Mulanya, para donatur mendapatkan tawaran dari panitia tentang para Lohan (Patung Seribu).
Setelah berdonasi, para donatur memilih patung, kemudian menyampaikannya kepada panitia.
“Di bawah patung Lohan itu, donatur bisa menuliskan namanya, keluarga, dan perusahaannya. Panitia lalu mencetak sertifikat atas nama donatur tersebut,” jelas Bobby Jayanto, seperti dikutip Tribunjogja.com dari laman resmi Kemendikbud.
Hal tersebut disampaikan Bobby Jayanto dalam acara peresmian Patung Seribu Wihara Ksitigarbha Bodhisattva, Februari 2017 lalu.
Sebagai informasi, meskipun jumlahnya ada sekira 500 unit, tapi ekspresi dan wajah masing-masing patung punya ciri khas. Mereka tidak sama.
Ukurannya yang mirip seperti tubuh manusia, dengan ekspresi beragam pula, membuat orang yang datang bisa mensejajarkan diri dengan patung-patung tersebut.
Wisatawan dan peziarah yang datang bisa merefleksikan banyak hal sembari melihat kemegahan Patung Seribu.
4. HTM dan waktu operasional
Mengutip TribunBatam.id, Wihara Ksitigarbha Bodhisattva dibuka setiap hari mulai pukul 07:30 WIB sampai pukul 17.30 WIB.
Harga tiket masuk (HTM) di Wihara Ksitigarbha Bodhisattva cukup terjangkau.
Untuk wisatawan lokal, HTM Wihara Patung Seribu dibanderol Rp 5.000.
Namun, untuk wisatawan mancanegara, HTM Wihara Patung Seribu dibanderol Rp 30.000.
5. Wisata rekomendasi Dinas Pariwisata Kepri
Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Luki Zaiman Prawira sempat merekomendasikan Wihara Patung Seribu beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Wihara Patung Seribu adalah tempat wisata unik yang patut dikunjungi.
Jika hanya dilihat sekilas, terlebih dari kejauhan, Patung Seribu hanya seperti jajaran patung yang sama.
Namun, saat dilihat dari dekat, setiap patung Budha di Wihara Ksitigarbha Bodhisattva menunjukkan gaya dan ekspresi yang berbeda-beda.
Baca juga: 5 Alasan Kamu Harus Jalan-jalan ke Taman Rusa Sekupang di Batam Kepri, Ada Replika Stonehenge
Baca juga: FAKTA-FAKTA Pantai Payung Batu Besar di Kota Batam Kepri, Wisata Murah yang Ramah Anak
Itulah fakta-fakta Wihara Ksitigarbha Bodhisattva atau Wihara Patung Seribu di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk mampir ke wihara ini saat sedang traveling ke Kepri? (Tribunjogja.com/ANR)
Wihara Ksitigarbha Bodhisattva
Wihara Patung Seribu
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva
Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang
Kepulauan Riau
Dinas Pariwisata Kepri
wihara
Vihara
Budha
Patung Seribu
Kepri
Pulau Bintan
| Mengungkap Ritual Bakar Tongkang di Batam: Sejarah, Makna, dan Pesona Tradisi Tionghoa |
|
|---|
| Spesial Border Treatment untuk Kepri Diharapkan Gairahkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara |
|
|---|
| Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bahas Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Konsul Malaysia |
|
|---|
| Sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri Dulu Sentral Pertahanan Kini Jadi Tempat Wisata |
|
|---|
| 4 Rekomendasi Camilan Lezat Oleh-oleh Khas Batam Kepulauan Riau Ada Kue dan Keripik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/FAKTA-FAKTA-Wihara-Ksitigarbha-Bodhisattva-Wihara-Patung-Seribu-di-Tanjungpinang-Kepri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.