Erupsi Gunung Merapi

Ini Penjelasan Penyebab Gunung Merapi Erupsi Terbesar Kedua Setelah 2021, Status Tetap Level III

Setelah sekian lama tenang, Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang, pukul 12.12.

Editor: ribut raharjo
twitter @bpptkg
Pagi ini, Minggu 12 Maret 2023, Gunung Merapi tercatat beberapa kali kembali mengeluarkan awan panas 

TRIBUNJOGJA.COM - Setelah sekian lama tenang, Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang, pukul 12.12.

Awan panas menyembur, hujan abu terjadi di berbagai wilayah di sekitarnya.

Terparah adalah Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Abu bahkan mengguyur Kota Magelang. Seluruh Kota Magelang diguyur hujan abu,

Dan Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Minggu (12/3/2023) pagi.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Sabtu, Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran pukul 12.12 WIB.

“Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG), Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak,” tulis BNPB dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).

Sebenarnya, apa penyebab Gunung Merapi erupsi?

Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menjelaskan, erupsi Gunung Merapi disebabkan oleh longsoran kubah lava.

“Prosesnya adalah karena terjadi longsoran kubah lava barat daya,” ungkap Agus dalam konferensi pers secara daring di YouTube BPPTKG, Sabtu (11/3/2023).

Menurutnya, Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava yang sama-sama tumbuh.

Dua kubah lava tersebut diketahui berada di tengah kawah dan barat daya. Dari dua lava itu, menurut Agus, berpotensi terjadi awan panas guguran sejauh maksimal 7 kilometer.

“Maka berpotensi terjadi awan panas sejauh 7 kilometer arah barat daya, kemudian ke arah selatan tenggara maksimal 5 kilometer,” tuturnya.

Perkiraan jarak luncuran awan panas guguran tersebut berdasarkan pemodelan dari volume kubah lava sekitar 3 juta meter kubik di tengah kawah, dan sekitar 1,7 juta meter kubik di kubah barat daya.

Agus menjelaskan, kubah lava yang ada di barat daya berada di tempat yang miring sehingga terjadi runtuhan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved