PSS Sleman
Berita PSS Sleman: Komitmen Super Elja Setelah Kalah 7X Beruntun, Seto Analisa Penyebabnya
Seto Nurdiyantoro menegaskan komitmen tim pelatih agar PSS Sleman bisa mengakhiri kompetisi musim ini dengan baik. Apa penyebab PSS tampil buruk
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro membantah bahwa penyebab penampilan buruk skuad Super Elja karena kompetisi Liga 1 2022/2023 resmi ditetapkan tanpa degradasi.
Seto Nurdiyantoro kembali menegaskan komitmen tim pelatih bersama manajemen agar PSS Sleman bisa mengakhiri kompetisi musim ini dengan baik.
Walau kompetisi tanpa degradasi, PSS Sleman bertekad untuk berusaha keras memenangi setiap pertandingan agar tidak tenggelam di zona merah.
Lantas apa penyebab penampilan buruk PSS Sleman sehingga menelan kekalahan 7 kali beruntun belakangan ini?

Seto Nurdiyantoro membeberkan analisanya seputar kondisi tim dan personal pemain yang mungkin jadi penyebab PSS Sleman nir poin di tujuh laga terakhir.
Kali terakhir, PSS Sleman menelan kekalahan di kandang Madura United pada Sabtu (11/3/2023) di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan.
Kekalahan di pekan 30 Liga 1 Indonesia itu membuat PSS Sleman semakin suram di papan bawah klasemen sementara BRI Liga 1 2022/2023.
PSS Sleman kini berada di peringkat 16 dengan mengemas 28 poin dari 30 laga.
Posisinya saat ini mulai jauh tertinggal dari peringkat 15, Persik Kediri yang mulai bergeliat menjauhi zona merah dengan torehan 32 poin.
Tidak hanya tujuh kali kalah beruntun, PSS Sleman juga menjadi tim yang paling banyak kalah di Liga 1 musim ini dengan 18 kali kalah.
Catatan itu bahkan lebih buruk dari RANS Nusantara FC yang menghuni posisi juru kunci dengan 18 poin.
Dari 29 laga yang telah dilakoni, RANS sudah menelan 17 kali kekalahan.
Komitmen Seto
Semula buruknya penampilan PSS Sleman di putaran kedua ini disinyalir karena kompetisi Liga 1 2022/2023 resmi ditetapkan tanpa degradasi.
Situasi ini dimungkinkan membuat pemain menganggap tak serius dan tak perlu mengerahkan segenap kemampuannya di pertandingan.
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro menganggap hal itu tidak sepenuhnya benar.
Tim pelatih dan manajemen sudah sepakat untuk mengakhiri kompetisi dengan baik, bukan main-main.
"Tidak seperti itu, kami dari manajemen dan pelatih tentu punya target. Meski tanpa degradasi tidak ada pemikiran lepas saja semua pertandingan, tidak seperti itu. Kami tetap akan berjuang perbaiki peringkat klasemen, kemudian mengembalikan permainan yang lebih baik dan enak ditonton," kata Seto, Minggu (12/3/2023).
Pada putaran kedua PSS Sleman sejatinya sempat merangsek ke papan tengah klasemen.
Analisa penyebab tampil buruk

Namun perlahan posisi mereka terkikis setelah banyaknya pemain utama yang cedera dan akumulasi kartu.
Pemain pelapis yang ada di bangku cadangan tidak sebanding dengan pemain utama yang tampil reguler.
Krisis pemain ini membuat Laskar Sembada mulai kehilangan sentuhan, mental pemain sudah kepalang turun alih-alih stabil.
Saat ini masalah di kubu PSS Sleman bukan lagi hanya perkara teknis.
Seto mengamini itu, selama pemain belum bisa memperbaiki mental bertandingnya, bukan mustahil mereka akan terus menelan kekalahan sampai akhir musim nanti.
"Sebelumnya kami sempat memang tiga kali beruntun di awal, artinya situasi setelah itu banyak permasalahannya. Untuk mendongkrak mental dari individu cukup berat. Kita coba pengertian, dan treatment dari manajemen, harapannya ini jadi langkah positif," jelas Seto.
Pada paruh musim Januari lalu, PSS Sleman gagal mendatangkan bek asing yang diincar Seto.
Dari kabar yang beredar, nama yang diajukan ke manajemen untuk menggantikan peran Tallyson Duarter di lini belakang, tidak bisa memenuhi ekspektasi.
Sehingga manajemen akhirnya memilih untuk batal merekrut pemain tersebut, dan PSS Sleman pun harus legowo dengan memaksimalkan potensi pemain yang ada.
Sayangnya materi pemain PSS Sleman tidak merata di setiap posisi, terutama lini belakang. Permainan dua pemain senior di posisi itu, Purwaka Yudhi dan Dedi Gusmawan bisa disebut jauh dari ekspektasi pelatih.
Bahkan Purwaka Yudhi baru kembali masuk daftar susunan pemain saat lawatan ke markas Madura United.
Itupun mantan pemain timnas Indonesia tersebut tidak dimainkan sama sekali.
"Tidak ada pemain asing cukup berpengaruh, ini jadi catatan, bahwa mungkin situasi di internal kami saat ini yang terbaik seperti itu, di putaran kedua sempat ada permasalahan tapi sudah klir," katanya.
Tidak adanya pemain asing, mungkin ada pengaruhnya, tapi seharusnya dengan kualitas yang kita miliki tidak begitu berpengaruh, artinya secara kualitas pemain senior yang ada bisa bermain lebih. Mungkin mental dan psikis yang menurun itu yang jadi sebabnya," tutup Seto.( Tribunjogja.com )
Gelandang Bertahan PSS Sleman M Tahir Mengaku Takjub dengan Atmosfer Sepak Bola di Bumi Sembada |
![]() |
---|
Mengenal Bakso KampungQu, Brand asli Sleman yang jadi Sponsor PSS Sleman di Musim Ini |
![]() |
---|
Imbas Flare Lawan Persija Jakarta, PSS Sleman Tanpa Suporter Lawan Persiba dan Deltras |
![]() |
---|
PSS Sleman Pinjamkan Dua Talenta Mudanya ke Klub Lain, Kim Jeffrey Bilang Begini |
![]() |
---|
PSS Sleman Upayakan Dominikus Dion Pulih Sebelum Kickoff Championship 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.