Berita Internasional

Kim Jong Un Pantau Latihan Peluncuran Rudal Balistik Antisipasi "Perang Nyata"

Setidaknya enam rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara dalam latihan perang" misi serangan" tersebut.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KCNA via AP PHOTO
Dalam potret yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini menunjukkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kanan depan). dengan istrinya Ri Sol Ju (kiri depan), dan putrinya (tengah depan) berfoto dengan perwira militer dalam sebuah pesta untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Tentara Rakyat Korea, Selasa (7/2/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, PYONGYANG - Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistiknya pada Kamis (9/3/2023) kemarin.

Setidaknya enam rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara dalam latihan perang" misi serangan" tersebut.

Latihan perang ini digelar sebagai respon Korea Utara atas potensi perang nyata negaranya.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memang memerintahkan militernya untuk meningkatkan intensitas latihan perang seperti yang dikutip dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Jumat (10/3/2023).

Kim Jong Un sendiri datang ke lokasi peluncuran rudal balistik bersama putrinya.

Mengenakan jas hitam serasi, Kim Jong Un bersama putrinya menyaksikan sebuah unit artileri menembakkan rudal pada Kamis (9/3/2023). 

Peluncuran rudal oleh Korea Utara ini sempat terdeteksi oleh radar milik Korea Selatan.

Sementara itu, foto-foto yang dirilis pada hari Jumat oleh KCNA menunjukkan setidaknya ada enam rudal ditembakkan pada saat yang sama oleh unit Hwasong, yang katanya dilatih untuk "misi serangan".

"Unit tersebut melepaskan tembakan kuat ke perairan yang ditargetkan di Laut Barat Korea", ungkap KCNA seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: DRAMA KOREA: 7 Drakor Terbaru di Minggu Ini Bulan Maret 2023, Ada The Glory Season 2

2 misi strategis

Menurut KCNA, saat memeriksa latihan, Kim Jong Un sempat mengatakan kepada tentara untuk bersiap menghadapi dua misi strategis, yaitu mencegah perang dan mengambil inisiatif dalam perang.

"Unit-unit tersebut harus terus mengintensifkan berbagai latihan simulasi untuk perang nyata dengan cara yang beragam dalam situasi yang berbeda" ungkap KCNA, sebagaimana dikutip dari AFP.

Latihan itu nyatanya dilakukan saat Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) bersiap untuk memulai latihan gabungan terbesar dalam lima tahun terakhir pada Senin (13/3/2023) mendatang.

Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara bisa dibilang berada pada salah satu titik terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Belakangan ini Korea Utara yang bersenjata nuklir telah melakukan uji coba senjata terlarang yang lebih provokatif, sementara Korea Selatan meningkatkan kerja sama keamanan dengan AS sebagai tanggapan.

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved