Berita Sleman Hari Ini

Geropyok Sampah Hingga Tanam Pohon Warnai Peringatan HPSN 2023 di Sleman 

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di Kabupaten Sleman dipusatkan di kawasan Tlogoputri, Kaliurang, dengan menggelar beragam kegiatan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Humas Pemkab Sleman
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menanam bibit pohon dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di Kabupaten Sleman yang dipusatkan di kawasan Tlogoputri, Kaliurang, pada Jumat (10/3/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di Kabupaten Sleman dipusatkan di kawasan Tlogoputri, Kaliurang, dengan menggelar beragam kegiatan pada Jumat (10/3/2023).

Kegiatan mulai dari geropyok sampah, kerja bakti, penebaran benih ikan hingga penanaman pohon. 

Dalam kegiatan peringatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani mengajak mayarakat dan pedagang khususnya yang berjualan di kawasan Tlogoputri agar mengelola sampah dengan baik dan benar.

Baca juga: Potensi Politisasi Identitas Jelang Pemilu 2024 di Yogyakarta Disebut Tinggi, Ini Alasannya

Apalagi volume sampah jumlahnya kian besar seiring menggeliatnya roda perekonomian dan pariwisata pasca pencabutan PPKM pada tahun ini. 

"Kami ingin mengingatkan kepada pedagang dan masyarakat terutama di kawasan wisata (Tlogoputri) ini. Ayo kita kelola sampah dengan baik dan benar. Harapannya, masyarakat bisa berupaya untuk mengurangi sampah sekaligus memilah sampah," katanya.

Menurut dia, tahun ini menjadi momen untuk menggerakkan kembali masyarakat dalam mengelola sampah secara bijak.

Dengan tema tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat, peringatan peduli sampah Nasional bertujuan untuk mendorong perekonomian masyarakat dengan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan. 

Selain kegiatan di Tlogoputri, rangkaian kegiatan peringatan HPSN 2023 di Sleman telah dimulai dengan agenda geropyok sampah di Minggir dan Berbah.

Pelaksanaannya geropyok sampah melibatkan pelbagai elemen masyarakat di tingkat kapanewon, lembaga pengelola sampah mandiri, komunitas peduli sungai, hingga Batalyon Infanteri 403. 

Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dalam kesempatan itu mengajak masyarakat agar mulai  mengelola sampah di rumah.

Menurut dia, menanggulangi sampah dibutuhkan komitmen, kerjasama dan kesadaran dari semua pihak.

Bukan hanya Pemerintah. Apalagi, berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup Sleman, timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat Sleman sebanyak 738,71 ton per hari.

Karenanya, semua pihak diminta berkolaborasi demi menciptakan lingkungan bersih dan sehat.

"Apabila kita tidak bergerak, nanti (di bulan) Mei sampah-sampah sudah ditolak di (TPST) Piyungan. Sehingga kepada kepala OPD, Panewu, dan seluruh stakeholder silakan untuk menggerakan timnya," kata dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved