Berita Kota Yogya Hari Ini
Grup Angklung Calungfunk dan Carekhal di Malioboro Ngadu ke Dewan Minta Kejelasan Pentas
Dua grup angklung di Malioboro, Carekhal dan Calungfunk mengadu ke Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta, terkait kepastian
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dua grup angklung di Malioboro, Carekhal dan Calungfunk mengadu ke Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta, terkait kepastian pentas para pengamen angklung Malioboro.
Mereka datang ke dewan didampingi Kuasa Hukum Class Action Carekhal dan Calungfunk dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Pandawa, Muhammad Endri.
"Para musisi Carekhal dan Calungfunk ini sudah tampil di Malioboro sejak 2015. Pas pandemi Covid-19 mereka libur, cuman sekarang sudah dilonggarkan tapi kenapa belum ada kepastian kapan bisa main," kata Endri, di ruang audiensi, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Kalurahan Natah Nglipar Gunungkidul Budidaya Kopi di Lahan 5,6 Hektare
Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro.
Akan tetapi sampai dengan saat ini belum ada kepastian apakah pedestrian Malioboro dapat kembali digunakan para grup angklung pentas seperti dulu.
"Dua grup ini malah dikurasi, dan itu sudah dilakukan. Yang kurasi dari Institut Musik Jalanan (IMJ). Mereka merekomendasikan sudah oke untuk pentas," ungkapnya.
Sebagai informasi, kurasi dari IMJ sebagai bentuk standarisasi pengamen jalanan yang lebih berkelas dan patut dinikmati.
Akan tetapi pihak UPT sampai dengan saat ini belum mengeluarkan kepastian apakah para pengamen angklung dibolehkan pentas.
"Makanya kami meminta UPT Cagar Budaya Malioboro supaya memberikan ruang kepada seniman grup musik angklung Carekhal dan Calungfunk seperti sebelum pandemi," ujarnya.
Ia juga mendesak DPRD Kota Yogyakarta untuk melakukan komunikasi politik kepada pemangku kebijakan di kawasan Malioboro.
"Karena angklung ini bagi mereka mata pencaharian satu-satunya," terang dia.
Koordinator grup Angklung Carekhal, Adi Setiadi mengaku kehilangan pekerjaan sejak pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini.
Suasana riuh jalanan Malioboro yang biasanya akrab dengannya, kini perlahan tak dirasakan lagi.
"Saya sejak 2015 akhirnya berhenti pas pandemi. Tapi ini kan sudah longgar, kok kami gak dibolehkan pentas lagi," ungkapnya.
Dia menjelaskan, total ada sekitar 15 orang yang tergabung dalam grup Carekhal.
Bangun Gedung Baru, Puskesmas Kraton Kota Yogyakarta Segera Direlokasi |
![]() |
---|
Kotabaru Ceria, Upaya Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Bangkitkan Atraksi Malam di Jogja |
![]() |
---|
Sebanyak 80 Bank Sampah di Kota Yogyakarta 'Mati Suri', Diperlukan Upaya Pembinaan |
![]() |
---|
Dukung Sanksi untuk ASN yang Terlibat Judi Online, Forpi Kota Yogyakarta: Cek Gawai Secara Berkala |
![]() |
---|
Sanksi Tegas Menanti ASN Pemkot Yogyakarta yang Tergiur Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.